Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu Etika Manajemen?

Apa Itu Etika Manajemen?

Sulit untuk mendefinisikan etika secara tepat. Dalam pemikiran umum, etika merupakan kode yang berisi prinsip-prinsip dan nilai-nilai moral yang mengatur perilaku orang atau kelompok terkait dengan hal yang benar atau salah (Daft, 2006: 201).

Etika (ethics) menentukan standar sejauh mana sesuatu dalam tingkah laku dan pengambilan keputusan dianggap baik atau buruk. Etika berhubungan dengan nilai-nilai internal yang merupakan bagian dari budaya perusahaan dan membentuk keputusan mengenai tanggung jawab sosial yang berkaitan dengan lingkungan eksternal. Isu etika hadir dalam sebuah situasi ketika tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah organisasi dapat menimbulkan manfaat atau kerugian bagi yang lain.

Tiga Domain Tindakan Manusia


Etika dapat dipahami dengan lebih jelas ketika dibandingkan dengan perilaku yang diatur berdasarkan hukum dan pilihan bebas. Gambar di atas menunjukkan bahwa perilaku manusia dapat dibagi ke dalam tiga kategori.

Pertama adalah hukum yang dikodifikasi, di mana nilai-nilai dan standar ditulis menjadi sistem hukum dan ditegakkan di dalam pengadilan. Dalam bidang ini, para pembuat hukum menetapkan bahwa orang dan perusahaan harus bertindak dengan jalan tertentu, seperti memperoleh surat izin mengemudi kendaraan atau membayar pajak perusahaan.

Revolusi internet telah menimbulkan masalah-masalah hukum yang baru, seperti bagaimana hak cipta dapat diinterpretasikan dalam dunia maya. Sebagai contoh, pengadilan telah menetapkan bahwa Napster -- sebuah layanan pertukaran dokumen yang memungkinkan orang untuk mengambil (download) musik secara gratis -- bersalah atas pembajakan musik dan harus berhenti.

Domain (daerah) pilihan bebas adalah ujung yang berlawanan dan menunjukkan perilaku di mana hukum tidak berlaku dan di mana setiap orang atau organisasi menikmati kebebasan secara penuh. Pilihan agama oleh seseorang atau pilihan jumlah artis yang dikontrak atau jumlah CD yang akan diedarkan oleh perusahaan musik adalah contoh dari pilihan bebas.

Baca Juga: Etika Kontrak: 4 Kewajiban Produsen terhadap Konsumen

Di antara kedua domain terdapat bidang etika. Domain ini tidak memiliki hukum yang khusus, namun memiliki standar tingkah laku yang didasarkan pada prinsip dan nilai-nilai yang dianut bersama mengenai tingkah moral yang menuntun seseorang atau perusahaan.

Pada domain pilihan bebas, kepatuhan hanyalah untuk seorang individu. Dalam domain hukum yang dikodifikasi, kepatuhan adalah untuk hukum yang telah ditetapkan dalam sistem hukum. Pada domain perilaku etika, kepatuhan adalah untuk standar dan norma yang tidak dapat dipaksakan yang sebenarnya diketahui oleh seseorang atau perusahaan. Keputusan yang dapat diterima secara etis adalah yang secara legal dan moral dapat diterima oleh komunitas yang lebih besar.

Banyak perusahaan dan individu yang menghadapi kesulitan dengan pandangan sederhana yang menyatakan bahwa pilihan ditentukan oleh hukum atau pilihan bebas. Ini membuat orang berasumsi salah berupa, "Jika sesuatu tidak melanggar hukum, maka sesuatu itu masih etis," yaitu seakan-akan tidak ada domain ketiga (Kidder, 1990).

Opsi yang lebih baik adalah untuk mengakui adanya domain etika dan menerima nilai-nilai moral sebagai kekuatan yang besar untuk hal-hal baik yang dapat mengatur perilaku di dalam maupun luar organisasi. Karena prinsip-prinsip etika dan tanggung jawab sosial lebih luas diakui, maka perusahaan dapat menggunakan kode etik dan budaya perusahaan untuk mengatur perilaku, sehingga menghilangkan kebutuhan akan hukum tambahan dan menghindari persoalan berupa pilihan yang tidak jelas.

Baca Juga: Contoh Kasus Pelanggaran Etika Bisnis PT Megasari Makmur

Karena standar etika tidak dikodifikasi, maka sering terjadi ketidaksepakatan dan dilema mengenai perilaku yang tepat. Dilema etika (ethical dilemma) muncul dalam suatu situasi di mana masing-masing alternatif pilihan atau perilaku tidak diinginkan karena adanya potensi konsekuensi yang merugikan. Benar atau salah tidak dapat didefinisikan secara jelas.

Individu-individu yang harus membuat pilihan etika dalam sebuah organisasi disebut sebagai agen moral (moral agent). Perhatikan dilema yang dihadapi agen moral dalam situasi berikut ini:
  • Seorang karyawan yang hebat di perusahaan Anda yang kecil memberitahu bahwa ia memerlukan waktu libur selama beberapa saat karena menderita AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Anda tahu bahwa karyawan tersebut sangat memerlukan pekerjaan serta manfaat asuransi kesehatan. Memberikan asuransi kesehatan saja sudah membebani anggaran perusahaan dan kondisi ini akan membuat besarnya premi naik tinggi sekali. Baru-baru ini Anda membaca sebuah kasus di mana pengadilan federal yang menyetujui hak pemberi kerja untuk memodifikasi program kesehatan dengan menetapkan pembatasan jumlah manfaat asuransi bagi penderita AIDS. Haruskah Anda menyelidiki apakah hal ini merupakan kemungkinan yang legal bagi perusahaan?
  • Sebagai seorang manajer penjualan dari perusahaan farmasi utama, Anda diminta untuk mempromosikan sebuah obat baru yang berharga $2.500 per dosis. Anda membaca sebuah laporan yang menyatakan bahwa obat tersebut hanya satu persen lebih aktif daripada obat alternatif yang dijual dengan harga kurang dari seperempatnya. Dapatkah Anda dengan penuh kesadaran mempromosikan secara agresif obat seharga $2.500 per dosis ini? Jika Anda tidak dapat melakukannya, maka adakah nyawa yang sebenarnya dapat diselamatkan dengan kenaikan efektivitas sebesar satu persen menjadi hilang?
  • Perusahaan Anda diminta untuk membayar suap di India untuk mempercepat proses perizinan impor. Ini merupakan prosedur standar yang berlaku dan perusahaan Anda akan rugi jika tidak membayar suap tersebut. Apakah hal ini berbeda dari sekedar memberikan tip kepada seorang pelayanan di restoran yang bagus?
  • Anda adalah seorang manajer akuntansi sebuah divisi yang masih $15.000 di bawah terget. Perlengkapan kantor dengan biaya sekitar $20.000 dikirimkan pada tanggal 21 Desember. Aturan akuntansi adalah membayarkan beban ketika terjadi. Manajer divisi umum telah meminta Anda untuk tidak mencatat tagihan tersebut hingga bulan Februari.
  • Atasan Anda berkata bahwa ia tidak dapat memberikan kenaikan gaji kepada Anda tahun ini karena terbatasnya anggaran, namun tidak akan terlalu memperhatikan jika akun beban yang Anda keluarkan sedikit lebih tinggi karena hasil kerja yang baik selama tahun berjalan.


Hal-hal tersebut adalah beberapa macam dilema dan isu yang harus ditangani oleh para manajer yang berada tepat pada domain etika.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.