Kasus untuk Analisis Kritis: Radiata Software
Situs Ekonomi - Para pendiri dari satu di antara perusahaan peranti lunak baru yang terkemuka pada dasawarsa ini sedang mengadakan pertemuan di ruang kecil milik Rob Larson untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Radiata Software, yang didirikan oleh tiga orang teman segera setelah kelulusan mereka dari perguruan tinggi, membuat peranti lunak keuangan yang ditargetkan untuk perusahaan-perusahaan kecil jasa profesional.
Radiata menjadi sukses seketika di antara para profesional tunggal seperti para akuntan dan perencana keuangan, juga di antara bisnis-bisnis kecil yang tidak mempunyai sumber daya dan perlengkapan penjalanan program peranti lunak yang besar dan kompleks. Dengan sebuah basis pelanggan yang solid, Radiata berhasil mengembangkan lini produknya dan menambahkan sebuah situs Web yang menyediakan para pelanggan sebuah situs satu-untuk-semua (all-in-one) untuk akuntansi dan keuangan bisnis kecil. Satu dari fitur-fitur yang paling populer dari situs tersebut adalah sebuah papan pengumuman elektronik (electronic bulletin board) di mana para profesional tunggal saling bertukar komentar, mencari nasihat, dan berbagi cerita mengenai rasanya menjadi seorang agen bebas.
Namun, keberhasilan Radiata juga datang bersamaan dengan beberapa masalah. Pertumbuhan yang sangat cepat membuat para pendirinya berjuang untuk mengikuti irama dalam mengatur staf, menangani pengembangan produk-produk dan jasa baru, pemasaran, menegosiasikan kontrak-kontrak, dan lain-lain.
Rob, sebagai orang yang memunculkan ide untuk mendirikan perusahaan tersebut, bertindak sebagai CEO, dan para pendiri lainnya masing-masing mempunyai jabatan dan kewajiban-kewajiban spesifik, tetapi ketiganya pada dasarnya terlibat dalam setiap aspek dari bisnis tersebut. Setiap ada keputusan besar yang harus dibuat, mereka membuatnya bersama-sama, seringkali berjam-jam atau berhari-hari berbicara dengan satu sama lain untuk mencapai kesepakatan.
Akhirnya, Susan Boyd, seorang perwakilan dari perusahaan modal ventura yang merupakan sumber dana terbesar bagi Radiata, menyarankan bahwa mereka perlu mempekerjakan manajer-manajer profesional untuk membantu menjalankan tempat tersebut. "Anda akan tetap mempunyai banyak suara dalam menjalankan bisnis tersebut," katanya.
"Tetapi, setelah enam tahun, Radiata menjadi terlalu besar untuk dikelola sebagai sebuah perusahaan wirausaha yang baru mulai. Anda membutuhkan bantuan profesional untuk membawa hal-hal ke dalam tingkat selanjutnya."
Para pendiri setuju bahwa ia benar, dan Susan dengan cepat merekrut seorang kepala pejabat operasional, informasi, dan keuangan untuk membantu Radiata melalui kesulitan-kesulitannya yang terus bertambah. Ketiga orang tersebut membawa kekayaan pengetahuan dan pengalaman yang sangat besar ke dalam perusahaan baru tersebut, dan setiap orang yakin bahwa Radiata akan tumbuh lebih cepat dan berhasil lagi dengan sebuah tim manajemen yang solid di belakangnya.
"Jadi, apa yang salah?" Tanya Rob kepada rekan-rekan pendirinya, setelah enam bulan bekerjasama dengan tim manajemen yang baru. Sejak awal, ketiga pendiri dan manajer-manajer baru tersebut tampak memisahkan diri ke dalam dua kubu.
Para pendiri tersebut telah berteman sejak tahun pertama mereka di perguruan tinggi, tinggal bersama sampai beberapa tahun terakhir, dan masih berkumpul bersama pada akhir pekan. Ini merupakan hal yang wajar bagi mereka untuk berkumpul secara terpisah dari ketiga pendatang baru tersebut dan membicarakan mengenai bisnis, bagaimana para manajer baru melakukan pekerjaannya, dan seterusnya.
Karena merasa diacuhkan, ketiga manajer yang telah berpengalaman tersebut mulai berpaling pada satu sama lain, dan mengacuhkan trio pendiri yang lebih muda tersebut. Meskipun pada awalnya keenam orang anggota tim tersebut telah sepakat mengadakan pertemuan-pertemuan rutin pada Senin pagi, pertemuan-pertemuan tersebut sering kali dibatalkan karena berbagai alasan.
Selain itu, seiring berjalannya waktu, segalanya tampak jelas bagi para manajer baru bahwa ketiga pendiri tersebut telah bertemu dan mendiskusikan isu-isu sebelum pertemuan formal, dan membuat mereka mulai melakukan hal yang sama. Sekarang, sudah jelas ada dua tim terpisah yang berusaha menjalankan Radiata.
Besok, kelompok ini akan berdiskusi mengenai kemungkinan untuk bergabung dengan sebuah perusahaan peranti lunak yang lebih besar. "Mereka akan menelan kita," kata Jessie."Mimpi untuk menjalankan bisnis kita sendiri akan mati."
"Ha!" hardik Thai. "Apakah menurutmu kita sudah mati? Saya kira 'tim impian' para manajer senior itu sekarang sedang berkumpul di suatu tempat untuk mendiskusikan strategi mereka. Mereka menginginkan transaksi ini dapat dilaksanakan, dan kamu tahu mereka mempunyai Susan di saku belakang mereka. Siapakah yang kamu pikir berkuasa atas perusahaan di hari-hari terakhir ini?"
"Tunggu," kata Rob. "Kita harus menerima bahwa banyak dari hal ini adalah karena kesalahan kita. Selama ini kita selalu berlawanan dengan mereka.
Kita tidak pernah berusaha untuk benar-benar membuat mereka sebagai bagian dari perusahaan dan berbagi ide dan visi kita dengan mereka. Hampir setiap hari, kita menemukan suatu cara untuk melakukan pertemuan tanpa mereka dan membuat beberapa keputusan di belakang (seperti waktu kita menandatangani kesepakatan rekanan dengan sebuah perusahaan pelayanan akuntansi), bahkan tanpa mengajak mereka berbicara mengenainya.
Ini adalah kesalahan yang naif, tetapi jelas bukan sesuatu yang bagus. Sekarang mereka melakukan pertemuan tanpa kita dan mungkin ingin membawa perusahaan ke arah yang tidak kita inginkan.
Juga, saya mendengar dari perwakilan modal ventura bahwa CIO (Chief Information Officer) sedang berpikir untuk meninggalkan perusahaan. Ia merasa frustrasi dan sedih di sini, dan merasa seperti menyia-nyiakan waktunya.
Jika hal itu terjadi, saya pikir Susan dan tim modal ventura tentu tidak akan senang. Jika kita kehilangan mereka, kita berada dalam masalah serius.
BACA JUGA:
Apakah ada jalan keluar dari kekacauan ini? Kalau menurut penulis sendiri, sebaiknya para pendiri perusahaan dan manajer senior mencoba saling terbuka terkait apa yang telah terjadi selama ini, seperti halnya hasil kesepakatan dari apa yang telah dirundingkan oleh masing-masing kubu tersebut.
Sumber: Berdasarkan pada Regina Fazio Maruca, "Entrepreneurs Versus Executives at Socaba.com," Harvard Business Review (Juli-Agustus 2000), 30-38.
Radiata menjadi sukses seketika di antara para profesional tunggal seperti para akuntan dan perencana keuangan, juga di antara bisnis-bisnis kecil yang tidak mempunyai sumber daya dan perlengkapan penjalanan program peranti lunak yang besar dan kompleks. Dengan sebuah basis pelanggan yang solid, Radiata berhasil mengembangkan lini produknya dan menambahkan sebuah situs Web yang menyediakan para pelanggan sebuah situs satu-untuk-semua (all-in-one) untuk akuntansi dan keuangan bisnis kecil. Satu dari fitur-fitur yang paling populer dari situs tersebut adalah sebuah papan pengumuman elektronik (electronic bulletin board) di mana para profesional tunggal saling bertukar komentar, mencari nasihat, dan berbagi cerita mengenai rasanya menjadi seorang agen bebas.
Namun, keberhasilan Radiata juga datang bersamaan dengan beberapa masalah. Pertumbuhan yang sangat cepat membuat para pendirinya berjuang untuk mengikuti irama dalam mengatur staf, menangani pengembangan produk-produk dan jasa baru, pemasaran, menegosiasikan kontrak-kontrak, dan lain-lain.
Rob, sebagai orang yang memunculkan ide untuk mendirikan perusahaan tersebut, bertindak sebagai CEO, dan para pendiri lainnya masing-masing mempunyai jabatan dan kewajiban-kewajiban spesifik, tetapi ketiganya pada dasarnya terlibat dalam setiap aspek dari bisnis tersebut. Setiap ada keputusan besar yang harus dibuat, mereka membuatnya bersama-sama, seringkali berjam-jam atau berhari-hari berbicara dengan satu sama lain untuk mencapai kesepakatan.
Akhirnya, Susan Boyd, seorang perwakilan dari perusahaan modal ventura yang merupakan sumber dana terbesar bagi Radiata, menyarankan bahwa mereka perlu mempekerjakan manajer-manajer profesional untuk membantu menjalankan tempat tersebut. "Anda akan tetap mempunyai banyak suara dalam menjalankan bisnis tersebut," katanya.
"Tetapi, setelah enam tahun, Radiata menjadi terlalu besar untuk dikelola sebagai sebuah perusahaan wirausaha yang baru mulai. Anda membutuhkan bantuan profesional untuk membawa hal-hal ke dalam tingkat selanjutnya."
Para pendiri setuju bahwa ia benar, dan Susan dengan cepat merekrut seorang kepala pejabat operasional, informasi, dan keuangan untuk membantu Radiata melalui kesulitan-kesulitannya yang terus bertambah. Ketiga orang tersebut membawa kekayaan pengetahuan dan pengalaman yang sangat besar ke dalam perusahaan baru tersebut, dan setiap orang yakin bahwa Radiata akan tumbuh lebih cepat dan berhasil lagi dengan sebuah tim manajemen yang solid di belakangnya.
"Jadi, apa yang salah?" Tanya Rob kepada rekan-rekan pendirinya, setelah enam bulan bekerjasama dengan tim manajemen yang baru. Sejak awal, ketiga pendiri dan manajer-manajer baru tersebut tampak memisahkan diri ke dalam dua kubu.
Para pendiri tersebut telah berteman sejak tahun pertama mereka di perguruan tinggi, tinggal bersama sampai beberapa tahun terakhir, dan masih berkumpul bersama pada akhir pekan. Ini merupakan hal yang wajar bagi mereka untuk berkumpul secara terpisah dari ketiga pendatang baru tersebut dan membicarakan mengenai bisnis, bagaimana para manajer baru melakukan pekerjaannya, dan seterusnya.
Karena merasa diacuhkan, ketiga manajer yang telah berpengalaman tersebut mulai berpaling pada satu sama lain, dan mengacuhkan trio pendiri yang lebih muda tersebut. Meskipun pada awalnya keenam orang anggota tim tersebut telah sepakat mengadakan pertemuan-pertemuan rutin pada Senin pagi, pertemuan-pertemuan tersebut sering kali dibatalkan karena berbagai alasan.
Selain itu, seiring berjalannya waktu, segalanya tampak jelas bagi para manajer baru bahwa ketiga pendiri tersebut telah bertemu dan mendiskusikan isu-isu sebelum pertemuan formal, dan membuat mereka mulai melakukan hal yang sama. Sekarang, sudah jelas ada dua tim terpisah yang berusaha menjalankan Radiata.
Besok, kelompok ini akan berdiskusi mengenai kemungkinan untuk bergabung dengan sebuah perusahaan peranti lunak yang lebih besar. "Mereka akan menelan kita," kata Jessie."Mimpi untuk menjalankan bisnis kita sendiri akan mati."
"Ha!" hardik Thai. "Apakah menurutmu kita sudah mati? Saya kira 'tim impian' para manajer senior itu sekarang sedang berkumpul di suatu tempat untuk mendiskusikan strategi mereka. Mereka menginginkan transaksi ini dapat dilaksanakan, dan kamu tahu mereka mempunyai Susan di saku belakang mereka. Siapakah yang kamu pikir berkuasa atas perusahaan di hari-hari terakhir ini?"
"Tunggu," kata Rob. "Kita harus menerima bahwa banyak dari hal ini adalah karena kesalahan kita. Selama ini kita selalu berlawanan dengan mereka.
Kita tidak pernah berusaha untuk benar-benar membuat mereka sebagai bagian dari perusahaan dan berbagi ide dan visi kita dengan mereka. Hampir setiap hari, kita menemukan suatu cara untuk melakukan pertemuan tanpa mereka dan membuat beberapa keputusan di belakang (seperti waktu kita menandatangani kesepakatan rekanan dengan sebuah perusahaan pelayanan akuntansi), bahkan tanpa mengajak mereka berbicara mengenainya.
Ini adalah kesalahan yang naif, tetapi jelas bukan sesuatu yang bagus. Sekarang mereka melakukan pertemuan tanpa kita dan mungkin ingin membawa perusahaan ke arah yang tidak kita inginkan.
Juga, saya mendengar dari perwakilan modal ventura bahwa CIO (Chief Information Officer) sedang berpikir untuk meninggalkan perusahaan. Ia merasa frustrasi dan sedih di sini, dan merasa seperti menyia-nyiakan waktunya.
Jika hal itu terjadi, saya pikir Susan dan tim modal ventura tentu tidak akan senang. Jika kita kehilangan mereka, kita berada dalam masalah serius.
BACA JUGA:
- 4 Dimensi Sistem Nilai Nasional yang Mempengaruhi Hubungan Kerja Organisasi
- Analisis SWOT: Pelajari dan Kemudian Terapkan pada Bisnis Anda!
Apakah ada jalan keluar dari kekacauan ini? Kalau menurut penulis sendiri, sebaiknya para pendiri perusahaan dan manajer senior mencoba saling terbuka terkait apa yang telah terjadi selama ini, seperti halnya hasil kesepakatan dari apa yang telah dirundingkan oleh masing-masing kubu tersebut.
Sumber: Berdasarkan pada Regina Fazio Maruca, "Entrepreneurs Versus Executives at Socaba.com," Harvard Business Review (Juli-Agustus 2000), 30-38.