Maksud dari Rencana Berkesinambungan
Situs Ekonomi - Jika organisasi melakukan usahanya di lingkungan yang tingkat ketidakpastiannya sangat tinggi atau berhadapan dengan jangka waktu yang panjang, terkadang perencanaan terlihat sebagai kegiatan yang menghabiskan waktu saja. Dalam kenyataannya, rencana yang kaku dapat menurunkan dan bukannya mendukung kinerja organisasi dalam menghadapi perubahan teknologi, sosial, ekonomi, atau perubahan lingkungan lain yang terjadi dengan sangat cepat (Daft, 2006: 331).
Dalam hal ini, manajer dapat mengembangkan multiskenario masa depan untuk membantu mereka dalam membentuk rencana yang lebih fleksibel. Rencana berkesinambungan (contingency plan), terkadang disebut sebagai skenario, menjelaskan respon perusahaan yang dilakukan pada keadaan darurat, kemunduran, atau kondisi yang tidak diharapkan lainnya.
Untuk mengembangkan rencana berkesinambungan ini, manajer mengidentifikasi faktor-faktor yang tidak dapat dikendali, seperti resesi, inflasi, perkembangan teknologi, atau kecelakaan keamanan. Untuk mengurangi dampak dari faktor-faktor potensial ini, manajer dapat memperkirakan skenario terburuk (Daft, 2006: 332).
BACA JUGA:
Contohnya, jika penjualan turun 20 persen dan harga turun 8 persen, maka apa yang akan dilakukan perusahaan? Manajer dapat mengembangkan rencana berkesinambungan yang dapat meliputi pengurangan karyawan, anggaran cadangan, atau usaha penjualan baru. Sebagai contoh lain, manajer puncak di Duke Energy Corp., yang menginvestasikan banyak dananya di pembangunan pabrik baru untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Maka dari itu, penyusunan rencana berkesinambungan menggambarkan apa yang akan dilakukan oleh perusahaan jika perekonomian AS menurun satu persen tiap tahun, yang dapat membuat perusahaan berlebihan kapasitas di tengah harga yang melemah (Daft, 2006: 333).
Sumber: https://www.duke-energy.com/home
Dalam hal ini, manajer dapat mengembangkan multiskenario masa depan untuk membantu mereka dalam membentuk rencana yang lebih fleksibel. Rencana berkesinambungan (contingency plan), terkadang disebut sebagai skenario, menjelaskan respon perusahaan yang dilakukan pada keadaan darurat, kemunduran, atau kondisi yang tidak diharapkan lainnya.
Untuk mengembangkan rencana berkesinambungan ini, manajer mengidentifikasi faktor-faktor yang tidak dapat dikendali, seperti resesi, inflasi, perkembangan teknologi, atau kecelakaan keamanan. Untuk mengurangi dampak dari faktor-faktor potensial ini, manajer dapat memperkirakan skenario terburuk (Daft, 2006: 332).
BACA JUGA:
- Hakekat dari Tujuan dan Rencana dalam Berbisnis
- Analisis SWOT: Pelajari dan Kemudian Terapkan pada Bisnis Anda!
- SRC Holdings Corporation: Mengubah Kehidupan dengan Mengubah Bisnis
Contohnya, jika penjualan turun 20 persen dan harga turun 8 persen, maka apa yang akan dilakukan perusahaan? Manajer dapat mengembangkan rencana berkesinambungan yang dapat meliputi pengurangan karyawan, anggaran cadangan, atau usaha penjualan baru. Sebagai contoh lain, manajer puncak di Duke Energy Corp., yang menginvestasikan banyak dananya di pembangunan pabrik baru untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Maka dari itu, penyusunan rencana berkesinambungan menggambarkan apa yang akan dilakukan oleh perusahaan jika perekonomian AS menurun satu persen tiap tahun, yang dapat membuat perusahaan berlebihan kapasitas di tengah harga yang melemah (Daft, 2006: 333).