Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hakekat dari Tujuan dan Rencana dalam Berbisnis

Situs Ekonomi - Pernyataan umum yang menjelaskan arah organisasi ingin melangkah di masa depan disebut tujuan strategis (strategic goal). Pernyataan ini lebih mengarah ke organisasi secara menyeluruh dan bukan menunjuk pada divisi atau departemen tertentu (Daft, 2006: 320).

Hakekat Tujuan dan Rencana

Tujuan strategis sering disebut juga dengan tujuan resmi karena merupakan maksud dari apa yang ingin dicapai organisasi. Contohnya, lima tahun setelah membuka usaha Physician Sales and Service, Pat Kelly membuat tujuan strategis PSS untuk menjadi perusahaan pemasok dokter nasional yang pertama, sebuah tujuan yang kemudian akan dicapainya.

Saat ini, Kelly menginginkan perusahaan menjadi distributor produk obat-obatan kelas dunia. E.piphany memiliki tujuan strategis untuk menjadi penyedia peranti lunak manajemen layanan pelanggan.

Selain tujuan strategis, kita juga mengenal adanya rencana strategis (strategic plan), yang mana hal itu didefinisikan oleh para ekonom sebagai langkah-langkah nyata yang diambil perusahaan untuk mencapai tujuan. Rencana strategis merupakan cetak biru yang menggambarkan kegiatan organisasional dan alokasi sumber daya -- dalam bentuk dana tunai, karyawan, ruangan, dan fasilitas -- yang dibutuhkan untuk memenuhi terget ini.

Perencanaan strategis cenderung bersifat jangka panjang dan dapat menjelaskan tindakan yang diambil oleh organisasi selama dua hingga lima tahun di masa depan. Tujuan dari rencana strategis ini adalah mengubah tujuan organisasi menjadi kenyataan dalam jangka waktu tersebut.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan kecil ingin meningkatkan pangsa pasarnya dari 15 persen menjadi 20 persen dalam tiga tahun ke depan. Tujuan strategis ini dicapai melalui rencana strategis berikut: (1) mengalokasi sumber daya untuk pengembangan produk baru, kompetitif dengan potensi pertumbuhan yang tinggi; (2) meningkatkan metode produksi untuk mencapai hasil lebih baik dengan menekan biaya; (3) melakukan penelitian untuk mengembangkan kegunaan alternatif dari produk dan layanan yang telah ada (Daft, 2006: 321).

Hasil yang ingin dicapai oleh divisi dan departemen utama dalam organisasi disebut sebagai tujuan taktis (tactical goal). Tujuan ini digunakan oleh manajemen tingkat menengah untuk menjelaskan apa yang harus dilakukan subunit agar organisasi dapat mencapai tujuannya secara keseluruhan.

Sedangkan rencana taktis (tactical plan) dibuat untuk membantu pelaksanaan rencana strategis utama dan mencapai bagian tertentu dari strategi organisasi. Rencana taktis umumnya memiliki jangka waktu lebih pendek daripada rencana strategis -- kurang lebih setelah tahun berikutnya.

Kata taktis berasal dari militer. Dalam organisasi bisnis, rencana taktis menggambarkan apa yang akan dilakukan departemen dan subunit organisasi untuk mengimplementasi rencana strategisnya.

Contohnya, rencana strategis menyeluruh dari toko bunga seperti 1-800-Flowers terdiri atas penyedia bunga melalui telepon dan berbasis Internet utama, yang dapat menghasilkan volume penjualan yang tinggi saat penjualan tinggi (peak seasons) seperti Hari Valentine dan Hari Ibu. Manajer SDM 1-800-Flowers mengembangkan rencana taktis untuk menjamin bahwa perusahaan telah mendedikasikan penerima pesanan dan pelayanan pelanggan yang diperlukan saat periode penting ini.

Rencana taktis terdiri dari karyawan yang telah diberi 'pelatihan silang' (cross-training), sehingga mereka dapat bertukar tugas saat departemen memerlukan perubahan. Hal ini membuat penerima pesanan dapat pindah tugas ke kantor pusat saat permintaan mereda (off-peak seasons) untuk menghindari kebosanan, dan mempekerjakan penerima pesanan lainnya untuk melatih dan mengawasi karyawan temporer saat peak seasons. Tindakan ini membantu manajer puncak untuk mengambil rencana strategis yang luas dan mengidentifikasikan rencana taktis khusus.

Hasil spesifik yang diharapkan dari departemen, kelompok kerja, dan individu disebut sebagai tujuan operasional (operational goal). Tujuan ini bersifat akurat dan terukur. "Memproses 150 permohonan penjualan setiap minggu," "mencapai 90 persen pesan antar tepat waktu," "mengurangi lembur bulan depan hingga 10 persen," dan "mengembangkan dua mata kuliah pilihan akuntansi" adalah contoh-contoh tujuan operasional.

Adapun rencana operasional (operational plan) dikembangkan di tingkat bawah organisasi untuk merinci langkah-langkah yang diambil, sehingga dapat mencapai tujuan operasional dan mendukung rencana taktis. Rencana operasional merupakan alat manajer departemen dalam kegiatan operasional harian dan mingguan.

Oleh karena itu, setiap tujuan dinyatakan dengan angka, dan rencana departemen menggambarkan bagaimana tujuan dapat dicapai. Perencanaan operasional menunjukkan rencana untuk penyelia, manajer departemen, dan karyawan individu (Daft, 2006: 322).

Tidak lupa pula bahwa jadwal merupakan komponen penting dalam perencanaan operasional. Jadwal menggambarkan kerangka waktu yang akurat untuk menyelesaikan setiap tujuan operasional yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan taktis dan strategis.

Rencana operasional juga harus dikoordinasikan dengan anggaran karena sumber daya harus dialokasikan sesuai kegiatan yang akan dilakukan. Contohnya, Apogee Enterprises, pabrik jendela dan kaca dengan 150 divisi kecil, sangat fanatik akan perencanaan operasional dan anggaran (Daft, 2006: 323).

BACA JUGA:

Komite yang disiapkan membutuhkan pemeriksaan dan pertanyaan tentang anggaran, perkiraan keuntungan, dan pengeluaran modal, baik antardivisi maupun dalam divisi. Pemakaian dana membuat rencana operasional berjalan baik untuk semua hal dari perekrutan tenaga penjualan baru sampai dengan peningkatan biaya perjalanan.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.