Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Menentukan Umur Piutang

Cara Menentukan Umur Piutang

Salah satu cara untuk menghitung penyisihan piutang tak tertagih adalah dengan menerapkan persentase berbeda terhadap kelompok umur piutang. Oleh karena itu, di sepanjang pembahasan ini akan dikaji bagaimana cara menentukan umur piutang tersebut.

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa setiap akhir periode akuntansi, misalnya akhir bulan atau akhir tahun, dibuat daftar piutang. Ini adalah rincian saldo piutang menurut nama pelanggan pada suatu saat tertentu.

Supaya dapat diketahui berapa lama piutang suatu pelanggan telah berlalu, daftar piutang biasanya dikelompokkan menurut umur. Umur piutang adalah jangka waktu sejak dicatatnya transaksi penjualan sampai dengan saat dibuatnya daftar piutang.

Sering ditemui, piutang dikelompokkan menurut jumlah hari tertentu, misalnya piutang yang berumur 1-30 hari, 31-60 hari, dan seterusnya. Saldo piutang untuk satu pelanggan mungkin termasuk dalam satu atau lebih kelompok umur piutang.


Perhatikan contoh berikut:

Umur Piutang

Perhitungan umur piutang kepada Toko Sigli yang pada tanggal 31 Desember 2018 bersaldo Rp650 adalah sebagai berikut:

Perhitungan Umur Piutang

Anggaplah bahwa pengelompokkan umur dilakukan menurut golongan 1-30 hari, 31-60 hari, 61-90 hari, 91-120 hari, dan di atas 121 hari. Dalam daftar piutang per 31 Desember 2018, piutang kepada Toko Sigli dicantumkan sebagai berikut:

Daftar Piutang

Cara menghitung umur piutang yang berasal dari transaksi tanggal 20 September 2018 (Nomor Bukti 607) adalah sebagai berikut:

Cara Menghitung Umur Piutang


Anda dapat melihat pada tabel di atas, di mana jumlah hari untuk bulan September 2018 adalah 10 hari. Jumlah tersebut diperoleh dari perhitungan yang mana jumlah hari untuk bulan September (30) dikurangi dengan tanggal terjadinya transaksi (20).

Adakalanya, uang dari penagihan piutang tidak diterima menurut jumlah yang tertera dalam faktur. Bukan tidak mungkin, jumlah uang yang diterima pada suatu saat lebih kecil dari jumlah yang tercantum dalam faktur, begitu juga sebaliknya.

Mengenai hal ini, kata Soemarso (2009), maka umur piutang dihitung dengan menelusuri debit (penjualan kredit) dan kredit (penagihan) dalam kartu piutang dan menentukan penagihan-penagihan mana yang digunakan untuk mengurangi piutang tertentu. Oleh sebab itu, aturan yang dapat digunakan adalah bahwa penjualan yang lebih awal akan dilunasi lebih dulu.

Perhatikanlah contoh berikut:



Jika setelah 20 September 2018 tidak ada lagi transaksi yang dilakukan dengan CV Utama, maka pada tanggal 31 Desember 2018 saldo piutang kepada pelanggan tersebut adalah sebesar Rp800. Sesuai dengan aturan untuk menentukan umur piutang, saldo sebesar Rp800 itu terdiri dari penjualan pada tanggal 20 September dan 30 Agustus 2018.

Dengan demikian, umur piutang kepada CV Utama ditentukan sebagai berikut:

Penentuan Umur Piutang

Berdasarkan penggolongan yang telah diterangkan pada paragraf keempat dari pembahasan ini, maka piutang kepada CV Utama dalam daftar piutang per 31 Desember 2018 akan dipaparkan sebagai berikut:


Setelah semua piutang kepada pelanggan disatukan menurut umur dengan cara seperti di atas, maka daftar umur piutang dapat dibuat seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:

PT Mega Mendung
Daftar Umur Piutang
31 Desember 2018
Daftar Umur Piutang


Demikianlah pembahasan tentang cara menentukan umur piutang. Piutang merupakan harta penting bagi sebuah perusahaan, baik manufaktur maupun jasa. Piutang menjadi salah satu unsur aktiva lancar di dalam neraca perusahaan tersebut.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.