Beberapa Cara yang Dapat Dilakukan untuk Memperoleh Data
Dalam suatu proses penelitian, ketepatan dalam menentukan data yang dicari adalah suatu keharusan yang mutlak diperlukan. Dengan demikian, tujuan penelitian akan dapat terpenuhi dengan baik. Untuk itu, ada dua kategori data menurut cara perolehannya, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, baik dari objek individual (responden) maupun dari suatu instansi yang mengolah data untuk keperluan dirinya sendiri. Contoh data primer antara lain adalah hasil wawancara dengan responden, hasil penghitungan suara dari masyarakat yang melaksanakan pemilihan kepala desa atau lainnya, data jumlah mahasiswa (pelajar) yang diperoleh dari lembaga pendidikan yang bersangkutan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Penjelasan tentang Model Tertutup
2. Data Sekunder
Maksud dari data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi (keterangan dari objek yang diteliti). Biasanya, data tersebut diperoleh dari pihak kedua, baik melalui objek secara individual (responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya demi keperluan penelitian dari para pengguna. Badan yang bisa mengumpulkan data tersebut antara lain adalah BPS (Badan Pusat Statistik), seperti data mengenai laju inflasi, perkembangan pembangunan suatu wilayah, statistik penduduk, statistik ekonomi, statistik pertanian, dan sebagainya.
Data sekunder ini sangat bermanfaat sebagai sarana pendukung dari suatu persoalan yang akan diteliti. Data ini juga bisa digunakan sebagai pembanding dalam suatu proses penanganan permasalahan untuk mengetahui kondisi-kondisi selama kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, dari data sekunder ini sering kita dapati beberapa inovasi baru sebagai solusi dalam penanganan permasalahan yang diteliti.
3. Data Tersier
Selain kedua jenis data yang disebutkan di atas, masih ada satu jenis data lagi untuk melengkapi tulisan ini, yaitu data tersier. Data ini diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti. Perbedaannya dengan data sekunder adalah data tersebut diperoleh dari pihak ketiga, baik dari objek secara individual (responden) maupun dari suatu badan yang secara sengaja mengungkapkan fakta kepada pihak kedua untuk kemudian pihak kedua tersebut mengeksploitasi fakta tersebut. Tentunya sering kita temukan data-data yang tersebar di media masa atau media lainnya yang kemudian data tersebut digunakan kembali oleh si peneliti sebagai acuan dalam penulisannya.
Selain kedua jenis data yang disebutkan di atas, masih ada satu jenis data lagi untuk melengkapi tulisan ini, yaitu data tersier. Data ini diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti. Perbedaannya dengan data sekunder adalah data tersebut diperoleh dari pihak ketiga, baik dari objek secara individual (responden) maupun dari suatu badan yang secara sengaja mengungkapkan fakta kepada pihak kedua untuk kemudian pihak kedua tersebut mengeksploitasi fakta tersebut. Tentunya sering kita temukan data-data yang tersebar di media masa atau media lainnya yang kemudian data tersebut digunakan kembali oleh si peneliti sebagai acuan dalam penulisannya.
Sebagai contoh, si penulis ingin meneliti tentang "laju pertumbuhan ekonomi". Untuk menguatkan hasil penelitiannya, maka si penulis harus memperoleh data. Data yang didapati ternyata dari website berita tertentu, di mana website tersebut memperoleh informasinya dari BPS atau seorang tokoh yang lebih dulu melakukan penelitian. Kondisi seperti ini menggambarkan bahwa si peneliti memperoleh informasi tersebut dari responden atau suatu badan dengan cara tidak langsung.