Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengapa Kita Perlu Mempelajari Ekonometrika?

Mengapa Kita Perlu Mempelajari Ekonometrika?

Ekonometrika merupakan gabungan antara teori ekonomi, matematika ekonomi, statistik ekonomi (data ekonomi) dan statistik matematika. Namun demikian, ekonometrika dianggap sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang patut dipelajari, terutama bagi mahasiswa ekonomi dan bisnis, secara persis karena alasan-alasan tertentu (Gujarati, 2007: 1).

Alasan yang paling kuat kenapa kita harus mempelajari materi ekonometrika adalah bahwasanya teori ekonomi sering mengadakan pernyataan atau hipotesis yang bersifat kualitatif. Sebagai contoh, teori mikroekonomi menyatakan bahwa dengan asumsi hal-hal lain bersifat konstan (ceteris paribus), kenaikan harga suatu barang/jasa diperkirakan akan menurunkan jumlah permintaan atas barang/jasa tersebut.


Dengan demikian, teori ekonomi mendalilkan suatu hubungan yang bersifat negatif atau terbalik antara harga dan jumlah permintaan barang/jasa yang dikenal sebagai kaidah permintaan dengan lereng menurun atau secara sederhana disebut kaidah permintaan. Akan tetapi, teori itu sendiri tidak memberikan suatu ukuran dalam angka mengenai kuat-lemahnya hubungan di antara kedua varaibel tersebut. Dalam hal ini, teori ekonomi tidak menyebutkan seberapa banyak permintaan barang/jasa akan naik atau turun sebagai akibat dari perubahan tertentu atas harga barang/jasa tersebut.

Penaksiran (estimation) terhadap angka-angka semacam itu menjadi tugas pakar ekonometri. Ekonometri memberikan muatan empiris, yaitu berdasarkan observasi atau eksperimen, terhadap hampir ke semua teori ekonomi.


Apabila dalam suatu studi atau eksperimen kita menemukan bahwa ketika harga suatu unit barang/jasa naik sebesar Rp10.000 dan jumlah permintaan turun, katakanlah 100 unit, maka kita bukan hanya menegaskan tentang kaidah permintaan. Di sini, kita juga memberikan taksiran angka-angka mengenai hubungan antara kedua variabel (harga dan jumlah permintaan atau kuantitas).

Adapun perhatian utama matematika ekonomi adalah untuk menyatakan teori ekonomi dalam bentuk matematis atau persamaan (model) tanpa memperhatikan keterukuran atau verifikasi empiris atas teori tersebut. Ekonometrika, seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, sangat berkepentingan terhadap verifikasi empiris teori ekonomi.

Sebagaimana yang akan kita ketahui segera, pakar ekonometrika sering menggunakan model-model matematis yang diajukan oleh pakar matematika ekonomi. Namun, mereka menempatkan model-model ini dalam bentuk sedemikian rupa, sehingga memungkinkan mereka untuk melakukan pengujian empiris.

Mereka mengumpulkan data tentang PDB (produk domestik bruto), kesempatan kerja, pengangguran, harga-harga dan sebagainya. Data ini merupakan data mentah bagi pekerjaan ekonometri. Namun, pakar statistika ekonomi tidak mengutak-atik lebih jauh data ekonomi tersebut karena mereka tidak berkepentingan dengan penggunaan data yang terkumpul tersebut untuk menguji teori ekonomi.


Kendati statistik matematik menyediakan banyak perangkat yang dapat digunakan bagi penguji teori ekonomi, namun pakar ekonometrika sering memerlukan metodologi khusus. Hal ini dikarenakan sebagian besar data ekonomi bersifat unik, yakni bahwa data tersebut tidak selalu dihasilkan melalui suatu eksperimen yang terkendali.

Seperti halnya pakar di bidang meteorologi, pakar ekonometrika umumnya tergantung pada data yang tidak dapat dikendalikan secara langsung. Jadi, data tentang konsumsi, pendapatan, investasi, tabungan, harga-harga dan sebagainya yang terkumpul oleh instansi pemerintah maupun swasta pada hakikatnya bukan dihasilkan dari suatu eksperimen.

Pakar ekonometrika mengambil data ini apa adanya. Hal ini menimbulkan persoalan-persoalan khusus yang biasanya tidak dihadapi dalam statistik matematik. Lagi pula, data semacam itu mungkin mengandung kesalahan pengukuran, atau mungkin juga pembulatan, dan pakar ekonometrika mungkin perlu mengembangkan metode analisis tertentu guna mengatasi masalah terkait dengan kesalahan pengukuran tersebut.

Bagi mahasiswa jurusan ekonomi dan manajemen (bisnis), ada alasan pragmatis dalam mempelajari ekonometrika. Sesudah lulus, dalam melakukan pekerjaannya, mungkin saja mereka diminta untuk meramalkan penjualan, tingkat suku bunga dan jumlah uang yang beredar atau menaksir fungsi permintaan dan penawaran ataupun elastisitas harga suatu produk.


Pakar ekonomi sering diminta menjadi konsultan oleh lembaga legislasi pusat (DPR) maupun daerah (DPRD) untuk kepentingan klien mereka atau kepentingan sebagian besar masyarakat. Jadi, pakar ekonomi yang menjadi konsultan bagi komisi DPRD yang bertugas mengendalikan harga BBM (bahan bakar minyak) dan listrik mungkin diminta untuk menilai dampak kenaikan harga yang diusulkan terhadap jumlah permintaan akan listrik. Tepatnya hal ini dilakukan sebelum komisi tersebut menyetujui kenaikan harga BBM dan listrik.

Dalam situasi semacam ini, pakar ekonomi mungkin perlu mengembangkan fungsi permintaan akan listrik yang akan memungkinkannya untuk menaksir elastisitas harga atas permintaan; dalam hal ini, persentase perubahan jumlah yang diminta untuk setiap persentase perubahan harga. Pengetahun tentang ekonometrika akan sangat membantu dalam menaksir fungsi permintaan semacam itu. Oleh karenanya, cukup beralasan jika diakatakan bahwa ekonometrika telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam ilmu ekonomi dan bisnis.

Sumber:
Gujarati. (2007). Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 1. Jakarta Timur: Erlangga
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.