Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pelaksanaan Pengujian Hipotesis

Beberapa poin penting seputar statistika telah kita kupas. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa pelaksanaan pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan tiga cara, di antaranya:

1. Pengujian dua pihak (pihak kiri dan pihak kanan)
  • Pernyataan hipotesis dengan tanda "=" dan "≠"
2. Pengujian satu pihak (pihak kiri saja)
  • Pernyataan hipotesis dengan tanda "≥" dan "<"
3. Pengujian satu pihak (pihak kanan saja)
  • Pernyataan hipotesis dengan tanda "≤" dan ">"
Sebagai gambaran untuk membuat hipotesis (kesimpulan sementara) pada suatu pengujian dua pihak dan satu pihak antara lain, sebagai berikut:

1. Berdasarkan informasi yang dikemukakan pada sebuah media masa, bahwa harga beras jenis "A" di suatu wilayah adalah Rp5.000,-.

Penjelasan:

Informasi dari media masa dapat diartikan sebagai informasi populatif (global). Dengan demikian, yang dimaksud dengan pernyataan tentang harga adalah pernyataan rata-rata populasinya (μ). Sedangkan kalimat "adalah" dapat dinyatakan identik (sama) dengan harga yang diterangkan, maka selanjutnya hipotesis tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

H0 : μ = Rp5.000,-
Ha : μ ≠ Rp5.000,-

Daerah kritis pada pengujian dua pihak, dinyatakan seperti pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1

2. Jika informasi di atas menyatakan seperti berikut: bahwa harga beras jenis "A" di suatu wilayah tidak kurang dari Rp5.000,-.

Penjelasan:

Informasi dari media masa dapat diasumsikan sebagai informasi populatif (global), sehingga pernyataan harga yang dimaksud adalah pernyataan rata-rata populasinya (μ). Sedangkan kalimat "tidak kurang dari" dapat dinyatakan sebagai harga-harga yang terendah, yaitu sebesar Rp5.000,-, maka selanjutnya hipotesis tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

H0 : μ ≥ Rp5.000
Ha : μ < Rp5.000

Perhatikan tanda (<) pada hipotesis alternatif di halaman sebelumnya, hal tersebut memberikan arti bahwa langkah pengujian yang dilakukan adalah pengujian satu pihak (pihak kiri saja).

Daerah kritis pada pengujian dua pihak dinyatakan seperti pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2

3. Jika informasi di atas menyatakan seperti berikut: bahwa harga beras jenis "A" di suatu wilayah tidak kurang dari Rp5.000,-.

Penjelasan:

Informasi dari media masa diasumsikan sebagai informasi populatif (global), sehingga pernyataan harga yang dimaksud merupakan pernyataan rata-rata populasinya (μ). Sedangkan kalimat "tidak kurang dari" dapat dinyatakan sebagai harga-harga yang tertinggi, yakni sebesar Rp5.000, maka selanjutnya hipotesi tersebut dapat dikatakan sebagai berikut:

H0 : μ ≤ Rp5.000,-
Ha : μ > Rp5.000,-

Perhatikan tanda (>) pada hipotesis alternatif di atas, hal tersebut memberikan arti bahwa langkah pengujian yang dilakukan adalah pengujian satu pihak (pihak kanan saja).

Untuk itu, daerah kritis pada pengujian dua pihak dapat kita lihat pada Gambar 1.3.

Gambar 1.3

Sebagai penutup, berikut ini adalah langkah-langkah pengujian hipotesis yang perlu kita ketahui bersama:
  1. Buat hipotesis nol (H0)
  2. Buat hipotesis alternatifnya (Ha)
  3. Hitung kriteria batas daerah penolakan dan penerimaan dari tabel Z maupun tabel t (tergantung dari besarnya sampel yang tersedia, jika n > 30, maka gunakan tabel Z dan jika n ≤ 30 gunakan tabel t dengan derajat bebas → df = n - 1).
  • Buat perhitungan sampel:
  • Bandingkan hasil poin 3 (tabel Z atau tabel t) dengan poin 4.
  • Buat kesimpulan hasilnya.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.