Tingkat Kemiringan Kurva (Skewness)
Situs Ekonomi - Selamat malam teman-teman! Kembali lagi dengan saya Rizki Gusnandar. Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas tentang tingkat kemiringan kurva. Tingkat kemiringan suatu kurva (skewness) ditentukan dengan menggunakan rumus (formulasi) sebagai berikut:
a. Pearson:
Sk: Skewness
X̄: Rata-rata
Mo: Modus
Me: Median
s: Simpangan baku
b. Moment Matematis:
a. Pearson:
X̄: Rata-rata
Mo: Modus
Me: Median
s: Simpangan baku
b. Moment Matematis:
- Suatu kurva dikatakan condong ke kiri (positif), jika Sk > 0,01
- Suatu kurva dikatakan normal, jika Sk = 0,01
- Suatu kurva dikatakan condong ke kanan (negatif), jika Sk < 0,01
c. Bowley:
Jika Sk = ±0,1, maka kurva dikatakan cenderung condong ke kiri, kanan dan/atau normal, sedangkan jika Sk > ±0,3, maka tingkat kecondongannya semakin berarti.
d. Andi Supangat:
Di mana:
Sk: Kemiringan kurva
Pint: Paruh interval
Mo: Nilai modus
Tk: Titik tengah kurva
Sm: Selisih modus
Adapun kriteria dalam menentukan kemiringan kurvanya dinyatakan sebagai berikut:
Jika: Sk > 0, maka kurva dikatakan cenderung condong ke kiri (positif)
Jika: Sk = 0, maka kurva dikatakan normal (uniform)
Jika: Sk < 0, maka kurva dikatakan cenderung condong ke kanan/negatif
Berikut disajikan contoh penyelesaian sebagai gambaran dalam penggunaan (aplikasi) dari formulasi baru skewness (Andi Supangat) yang telah ditetapkan, sebagai berikut: Misalkan diketahui daftar distribusi frekuensi seperti pada Tabel di bawah ini:
Penentuan Nilai Skewness (Ukuran Kemiringan Kurva):
Paruh interval:
Mid point yang mempunyai frekuensi tertinggi: Xm = 34,5
Selisih modus: Sm = Pint - Mo = 59,5 - 35,21 = 24,29
Titik tengah kurva:
BACA JUGA:
Kesimpulan:
Karena 0,52 > 0, maka dapat diartikan kurva penghalusan cenderung condong ke kiri (positif). Akhirnya, berakhir sudah pertemuan kita. Lagi pula, jam telah menunjukkan pukul 02.51 WIB. Oleh karena itu, mari kita istirahat agar besok bisa beraktifitas dengan baik. Terimakasih atas perhatiannya sobat ekonom!