Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Tentang Regresi

Pengertian Tentang Regresi

Situs Ekonomi - Begitu sering kita (mahasiswa ekonomi pembangunan) mendengar istilah regresi, tapi malah sebagian dari kita tidak paham apa itu regresi. Untuk itu, saya akan paparkan di sini apa itu regresi. Analisis regresi merupakan suatu studi yang menyangkut tentang hubungan antara satu variabel yang disebut variabel tak bebas atau variabel yang dijelaskan dan satu atau lebih variabel lain yang disebut variabel bebas atau variabel penjelas (Gujarati, 2006: 115).

Jadi, kita mungkin tertarik untuk mempelajari hubungan antara jumlah yang diminta dari suatu komoditas dengan faktor-faktor seperti harga komoditas tertentu, pendapatan konsumen, dan harga komoditas lain yang bersaing dengan komoditas yang kita miliki. Atau, kita mungkin tertarik untuk mengetahui bagaimana penjualan suatu produk (misalnya, mobil) memiliki kerkaitan dengan beban iklan yang dikeluarkan untuk produk tersebut. Selain itu, mungkin juga kita tertarik untuk mengetahui bagaimana anggaran pertahanan berubah-ubah sehubungan dengan perubahan produk domestik bruto (PDB).

Dalam semua contoh ini, barangkali ada beberapa landasan teori yang menentukan mengapa kita mengira bahwa suatu variabel tergantung atau terkait dengan satu atau lebih variabel lain. Untuk contoh yang pertama, hukum permintaan memberikan dasar pemikiran tentang ketergantungan jumlah yang diminta dari suatu produk terhadap harganya maupun beberapa variabel lain yang disebutkan di atas.

Demi keseragaman notasi, mulai sekarang hingga seterusnya kita akan memisalkan Y mewakili variabel tak bebas dan X mewakili variabel bebas atau variabel penjelas. Jika ada lebih dari satu variabel penjelas, kita akan menunjukkan berbagai nilai X tersebut dengan indeks bawah yang sesuai (X1X2X3, dan seterusnya).

Penting untuk dicamkan bahwa meskipun analisis regresi berkenaan dengan hubungan antara satu variabel tak bebas dan satu atau lebih variabel bebas, namun keterkaitan tersebut tidak selalu menyiratkan adanya hubungan sebab-akibat. Dengan kata lain, hal ini tidak selalu berarti bahwa variabel bebas merupakan penyebab dan variabel tak bebas sebagai akibat.

Jika hubungan sebab-akibat di antara keduanya memang ada, maka hubungan tersebut harus dilandasi oleh beberapa teori (ekonomi). Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa hukum permintaan menyatakan bahwa apabila semua variabel lain dipertahankan konstan, jumlah yang diminta dari suatu komoditas tergantung (secara terbalik) pada harga komoditas tersebut (Gujarati, 2006: 116).

Di sini, teori mikroekonomi menunjukkan bahwa harga mungkin merupakan faktor penyebab dan jumlah yang diminta sebagai akibatnya. Harus digarisbawahi bahwa regresi tidak selalu menyiratkan hubungan sebab-akibat. Hubungan sebab-akibat harus dilandasi, atau disimpulkan, dari teori yang mendasari fenomena yang diuji secara empiris.

Analisis regresi bisa memiliki salah satu dari beberapa tujuan di bawah ini:

  1. Untuk menaksir nilai rata-rata dari variabel tak bebas, berdasarkan nilai-nilai variabel bebas yang ada.
  2. Untuk menguji hipotesis tentang sifat ketergantungan antarvariabel -- hipotesis ini dibuat berdasarkan teori ekonomi. Sebagai contoh, dalam fungsi permintaan yang disebutkan di atas, kita mungkin ingin menguji hipotesis bahwa elastisitas harga atas permintaan adalah, misalnya, -1,0; dalam hal ini, kurva permintaan memiliki elastisitas harga sebesar 1. Jika harga komoditas naik sebesar 1 persen, maka dengan mengasumsikan bahwa semua faktor lain yang mempengaruhi permintaan dipertahankan konstan, jumlah yang diminta rata-rata akan turun sebesar 1 persen.
  3. Untuk memprediksi, atau meramalkan, nilai rata-rata dari variabel tak bebas berdasarkan nilai variabel bebas yang berada di luar rentang sampel.
  4. Satu atau lebih gabungan tujuan di atas.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.