Ekuilibrium dalam Analisis Pendapatan Nasional
Walaupun pembahasan mengenai analisis sampai sekarang masih dibatasi pada model pasar dalam berbagai bentuk -- linear dan nonlinear, satu barang dan banyak barang, khusus dan umum -- tentu saja hal ini dapat juga diterapkan dalam bidang ekonomi lainnya. Suatu contoh sederhana yang dapat kita tunjukkan adalah model pendapatan nasional Keynes:
Persamaan pertama adalah kondisi ekuilibrium (pendapatan nasional = pengeluaran total yang direncanakan). Persamaan kedua, yaitu fungsi konsumsi, adalah kondisi perilaku (behavioral). Kedua parameter dalam fungsi konsumsi, yakni a dan b, masing-masing menunjukkan pengeluaran konsumsi otonom (autonomous) dan kecondongan mengkonsumsi marjinal (marginal propensity to consume).
Jelas bahwa kedua persamaan dengan dua variabel endogen ini tidaklah tergantung secara fungsional ataupun bukannya tidak konsisten satu sama lain. Jadi, kita dapat mencari nilai ekuilibrium pendapatan dan pengeluaran konsumsi, Y* dan C*, dalam parameter a dan b, serta variabel eksogen I0 dan G0.
Baca Juga: Model Pendapatan Nasional
Mensubstitusi persamaan kedua ke dalam persamaan pertama akan menyederhanakan (1.1) menjadi satu persamaan dengan satu variabel, Y:
Mensubstitusi persamaan kedua ke dalam persamaan pertama akan menyederhanakan (1.1) menjadi satu persamaan dengan satu variabel, Y:
Y = a + bY + I0 + G0
atau
(1 - b)Y = a + I0 + G0 (istilah yang melibatkan Y).
Untuk mencari nilai penyelesaian Y (ekuilibrium pendapatan nasional) kita hanya membaginya dengan (1 - b):
Sekali lagi, perhatikan bahwa nilai penyelesaian seluruhnya dinyatakan dalam parameter dan variabel eksogen. Menurut data tertentu dari suatu model, dengan memasukkan (1.2) ke dalam persamaan kedua dari (1.1) maka akan menghasilkan tingkat ekuilibrium pengeluaran konsumsi:
yang seluruhnya juga dinyatakan menurut data yang diberikan.
Baik Y* maupun C*, keduanya mempunyai penyebut (1 - b); jadi diperlukan syarat b ≠ 1 untuk menghindari pembagian dengan nol. Karena b, yaitu "marginal propensity to consume", diasumsikan positif, maka syarat ini dipenuhi.
Selanjutnya, agar Y* dan C* positif, pembilang dalam (1.2) dan (1.3) harus positif. Karena pengeluaran eksogen I0 dan G0 biasanya positif, sama juga halnya dengan parameter a (titik potong sumbu vertikal dengan fungsi konsumsi), maka tanda pembilang juga akan menyatakan positif. Untuk memeriksa hasil perhitungan, kita dapat menambahkan ekspresi C* dalam (1.3) pada (I0 + G0) dan melihat apakah jumlahnya sama dengan ekspresi Y* dalam (1.2).
Model ini jelas merupakan salah satu model paling sederhana tetapi model penentuan pendapatan nasional lainnya, dengan tingkat kerumitan dan kesulitan yang bervariasi, dapat juga dibentuk. Akan tetapi, dalam setiap kasus prinsip yang mendasari pembentukan dan analisis model adalah sama dengan yang telah kita bahas.