Perhatikan Hal Ini Sebelum Memulai Investasi
Sebagai seorang investor pemula, memahami beberapa kesalahan dalam berinvestasi harus dipelajari secara dini mungkin. Dengan mengetahui hal tersebut, maka nantinya kamu diharapkan bisa terhindar dari segala persoalan yang akan membuatmu rugi dalam menjalankan investasi tersebut.
Investasi memang menjadi pilihan terbaik untuk mengelola harta. Sekarang, ada banyak instrumen yang bisa dilakukan untuk memulai investasi. Selain emas, investasi yang dianggap mudah adalah jual beli saham, reksa dana, dan berbagai instrumen investasi lainnya.
Perlu kamu ketahui, di setiap instrumen investasi tersebut memiliki kebijakan dan cara pengelolaan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Investasi emas tidaklah sama seperti investasi reksadana, begitu pula sebaliknya.
Jadi, sebelum memulai berinvestasi, ada baiknya mengetahui tujuan berinvestasi untuk apa, dilakukan selama berapa lama, dan resiko apa yang akan terjadi dari investasi tersebut. Dengan memahami tiga hal ini, maka keinginan untuk melakukan investasi akan muncul.
Ambil contoh saja investasi reksadana karena investasi ini sudah menjadi primadona bagi para investor pemula yang ingin belajar investasi. Salah satu hal yang sangat menarik ditawarkan dari investasi reksadana ini adalah kamu tidak membutuhkan modal besar untuk memulai investasi.
Hanya dengan modal yang seadanya, kamu sudah bisa melakukan investasi. Tapi perlu diperhatikan, reksadana sekarang terdapat dua jenis, yang pertama dilakukan secara sendiri dan yang kedua dilakukan oleh pihak bank.
Jika mengandalkan pihak bank, kamu tidak perlu pusing untuk mengurusnya. Kamu hanya cukup menyediakan modal, dan biarkan pihak bank yang mengelolanya. Berbeda halnya jika dilakukan secara sendiri, kamu perlu berhati-hati dan jeli melihat peluang supaya bisa mendapatkan keuntungan.
Sebelum memilih jenis reksadana, kamu pun perlu menentukan dalam jangka waktu berapa lama akan berinvestasi. Apabila kamu ingin mendapatkan keuntungan saja meskipun kecil, maka jenis reksadana pasar uang sangat cocok.
Apabila jangka waktunya menengah antara satu tahun hingga lima tahun, kamu bisa mengandalkan reksadana obligasi. Bila menginginkan keuntungan yang besar dalam jangka waktu yang lama, reksadana saham menjadi pilihan yang sangat tepat.
Tapi satu hal yang harus diingat, dengan mendapatkan hasil yang besar, maka resikonya pun sangat besar. Sebab, fluktuatif saham tidak sekecil pasar uang. Dengan memahami hal tersebut, kamu pun sudah memahami tentang beberapa kesalahan dalam berinvestasi.
Investasi reksadana juga bisa dibilang investasi yang paling aman karena tidak terlalu besar pengaruhnya apabila terjadi gejolak dalam perekonomian dibandingkan dengan emas, bursa saham, atau instrumen lainnya. Berinvestasi di reksadana, layaknya kamu seolah sedang menabung sambil berinvestasi.
Jadi, jika kamu mengetahui ternyata reksadana punyamu mengalami kerugian, maka jangan langsung panik. Sebab, itu hanya berlangsung sementara saja. Nantinya, pergerakan akan kembali naik dan keuntunganmu pun akan bertambah.
Dengan begitu, baiknya kamu tetap membeli berbagai jenis reksadana meskipun reksadana punyamu sebelumnya mengalami rugi atau untung. Dengan bersikap tenang, maka kamu pun tidak akan panik karena panik juga termasuk salah satu dari beberapa kesalahan dalam berinvestasi.