Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

14 Prinsip Dasar Perusahaan

14 Prinsip Dasar Perusahaan

Jika Anda ingin membentuk sebuah perusahaan yang solid, maka harus mempunyai prinsip-prinsip dasar yang akan membimbing arah perusahaan di masa depan. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini akan dijelaskan mengenai 14 prinsip dasar perusahaan yang perlu Anda ketahui (Budiman, 2008):

1. Dewan Pendiri Berhak dan Bertanggung Jawab Penuh

Dewan pendiri memiliki hak penuh untuk menentukan arah, bentuk perusahaan, memilih pengelola, dan bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Tanggung jawab dewan pendiri adalah otentik sehingga harus dibuktikan dengan tindakan yang riil terhadap perusahaan.

2. Dewan Pendiri Menentukan Pengembangan Perusahaan

Pengembangan perusahaan dan penanaman modal ditetapkan oleh dewan pendiri setelah perusahaan dianggap mandiri dan kokoh berdiri di atas platform-nya. Kerjasama investasi ditentukan oleh policy dewan pendiri sesuai dengan persentase kepemilikannya di perusahaan.

3. Didukung Hanya Oleh SDM yang Handal

Perusahaan yang hebat adalah perusahaan yang didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang qualified dan capable. Untuk mewujudkan itu, setiap perusahaan harus megadakan seleksi yang ketat dalam recruitment dan penentuan posisi.

Setiap orang yang terlibat di dalam perusahaan "dipaksa" untuk mengeluarkan kemampuan dan inisiatif yang lebih (ekstra) untuk bisa tetap survive di perusahaan. Dalam rentang waktu tertentu, perusahaan akan mendapatkan SDM yang terbaik dan leluasa bergerak karena kerampingannya.

4. Stakeholder Berhak Menikmati Keuntungan Perusahaan

Stakeholder adalah semua pihak dalam masyarakat yang memiliki kepentingan dalam suatu perusahaan yang saling berhubungan dan terikat. Hal ini dikerucutkan menjadi tiga bagian terpenting, yaitu pemegang saham, tim manajerial, dan staf.
  • Pemegang saham mendapatkan dividen tahunan atas persentase jumlah saham yang dimilikinya.
  • Tim manajerial mendapatkan bonus tahunan jika berhasil mencapai target perusahaan yang ditentukan oleh pemegang saham.
  • Staf perusahaan mendapatkan bonus dalam rentang waktu yang ditentukan (triwulan) jika berhasil mencapai target perusahaan yang ditetapkan oleh tim manajerial.

5. Menetapkan Standar Gaji di Atas Rata-rata

Sebagai imbangan atas tuntutan kemampuan yang tinggi, salary sebagai hak setiap pekerja ditetapkan sesuai dengan kapasitas pekerjaan. Ini merupakan hal yang wajar saja kerena semakin keras seseorang bekerja, semakin besar pula imbalan yang diperoleh.

Penentuan gaji pokok lebih baik tidak terlalu besar, sementara kompensasi yang lebih besar akan disalurkan ke dalam bentuk bonus. Pekerja yang kinerjanya baik akan mendapatkan opsi pembelian saham, sehingga para staf tidak bekerja buat orang lain melainkan buat dirinya sendiri.


6. Manajer Adalah Pelayan, Bukan Penguasa

Manajerial bertugas mengatur hal-hal tentang kelangsungan perusahaan, prosedur, dan lain sebagainya. Manajerial bukan pihak yang berkuasa alias atasan dalam perusahaan, melainkan pemimpin sekaligus pelayan yang menyalurkan aspirasi seluruh elemen perusahaan ke arah yang benar.

7. Team Work, Bukan One Man Show

Perusahaan tidak mungkin berkembang jika terus bergantung pada kemampuan perorangan. Ketergantungan akan menciptakan sikap otoriter. Jadi, setiap perusahaan harus menyiapkan aturan main yang mengutamakan teamwork untuk meminimalisir keterbatasan kemampuan individu.

8. Prosedur untuk Mempermudah, Bukan Mempersulit

Seluruh komponen perusahaan menjalankan prosedur tertentu sebagai alur kerja untuk menciptakan efektifitas, efisiensi, dan sistem kontrol. Perbaikan prosedur akan terus dilaksanakan dengan mempertimbangkan situasi riil dan masukan dari stakeholder.

9. Manajemen Terbuka dan Bottom Up

Manajemen mengelola perusahaan dengan cara terbuka, seperti membuka akses informasi perusahaan kepada staf tertentu dan kewenangannya sebagai proses empowerment. Manajemen wajib memperhatikan setiap saran dari seluruh komponen dan mempertimbangkan segala keputusan.

Selain itu, manajerial juga harus aktif berproses secara bottom up, bukannya top down. Dengan begitu, konsekuensinya adalah sumber daya manusia yang berada di bawahnya harus aktif memberikan input dan feedback ke manajerial.

10. Staf Creative Digaji Lebih Tinggi

Ketentuan gaji untuk staf kreatif sedikit lebih tinggi daripada departemen lainnya. Departemen lain adalah support bagi departemen kreatif. Jika sebuah perusahaan memiliki selling point pada bidang tertentu, maka SDM dengan special abilities di bidang tersebut akan dihargai lebih tinggi.

11. Manajerial Teknis untuk Mewadahi Staf Ahli Kreatif

Untuk mempertahankan SDM yang expert di bidang kreatif, perusahaan harus mengatur jenjang karier manajerial teknis. Penempatan para spesialis yang terus meningkat kemampuannya di bidang teknis sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas output.

12. Penentuan Jenjang Karier yang Objektif

Sistem jenjang karier ditetapkan secara objektif berdasarkan kinerja dan profesionalisme, bukan sekadar atas pertimbangan gelar akademis, senioritas, atau periode waktu semata. Jika kinerja dan kapabilitas seseorang terus meningkat, maka sewajarnya mendapatkan kenaikan jenjang karier.


13. Menerapkan Sistem Demokratis, Transparan, dan Visioner

Dalam kelangsungan perusahaan, pendekatan yang dikedepankan adalah demokratisasi, transparansi, dan visi yang jauh ke depan. Untuk meningkatkan akselerasi, perusahaan diarahkan untuk selalu ekspansif dan menciptakan peluang baru terus-menerus dengan pertimbangan yang matang.

14. Menciptakan Fokus dalam Bidang Usaha

Sejak awal ditentukan bahwa bidang usaha yang dilaksanakan (misalnya) adalah bisnis yang berbasis ide atau kreativitas. Pengembangan di luar bidang tersebut (apalagi atas dasar pertimbangan keuntungan jangka pendek semata) sejauh mungkin dihindari.

Apabila suatu perusahaan memiliki brand yang kuat di bidang kreatif, maka tidak boleh digunakan ke tempat yang salah, misalnya berkembang menjadi perusahaan real estate. Brand yang kuat merupakan hal yang penting, tetapi pengelolaan brand untuk menciptakan kepercayaan publik jauh lebih penting. 

Demikianlah pembahasan tentang 14 prinsip dasar perusahaan. Dengan adanya penerapan prinsip-prinsip tersebut, perusahaan dapat mendorong terciptanya persaingan kerja yang sehat dan lingkungan kerja yang kondusif.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.