5 Tahap Strategi Visual Branding
Sampai hari ini, trilliunan dolar dikeluarkan untuk proses pemasaran dan promosi yang dikenal sebagai visual branding. Lalu, ada jabatan yang namanya Brand Manager. Bahkan, telah muncul agency yang khusus didirikan untuk menangani brand semata, seperti Inkara Design dan Petakumpet.
Untuk harga desain satu logo korporat dan aplikasinya bisa mencapai milyaran rupiah. Zaman terus berubah sesuai dengan hukum supply and demand. Marty Neumeier dalam bukunya The Brand Gap membeberkan strategi visual branding menjadi lima tahap, yaitu:
1. Diferensiasi
Untuk berhasil, sebuah produk harus mempunyai pembeda yang unik dengan produk lain. Pembeda tersebut bisa berasal dari kategori produknya sendiri, segmentasi, kualitas, atau packaging-nya. Al Ries mempunyai konsep "jadilah yang pertama dalam kategori tertentu".
4. Evaluasi
Tingkat penerimaan target audiens atas sebuah brand harus dilacak dan diketahui. Biasanya, survey dilakukan untuk mendapatkan tingkat akseptabilitas (penerimaan) khalayak. Sebaiknya, hasil evaluasi ini digunakan untuk menentukan strategi branding tahap berikutnya.
1. Diferensiasi
Untuk berhasil, sebuah produk harus mempunyai pembeda yang unik dengan produk lain. Pembeda tersebut bisa berasal dari kategori produknya sendiri, segmentasi, kualitas, atau packaging-nya. Al Ries mempunyai konsep "jadilah yang pertama dalam kategori tertentu".
Baca Juga: Peranan Penduduk dalam Pembangunan Ekonomi
2. Kolaborasi
Brand building tidak bisa dikerjakan semuanya oleh produsen. Ini harus dipahami karena beberapa produsen menganggap pekerjaan menangani brand sangatlah mudah, sehingga mereka memilih merekrut beberapa orang sebagai inhouse designer untuk menghemat.
Brand building tidak bisa dikerjakan semuanya oleh produsen. Ini harus dipahami karena beberapa produsen menganggap pekerjaan menangani brand sangatlah mudah, sehingga mereka memilih merekrut beberapa orang sebagai inhouse designer untuk menghemat.
Akibatnya, brand mereka tidak pernah bisa menjadi top of mind. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama dengan agency, institusi terkait, dan konsumen sebagai target market. Konsumen juga harus didengarkan pendapatnya, tidak dijejali promosi terus-menerus yang akhirnya menimbulkan antipati.
3. Inovasi
Brand yang tidak diremajakan dan direvitalisasi akan lenyap ditelan waktu. Konsumen juga punya sifat bosan, sehingga harus disegarkan pandangan dan ingatannya. Anda sering melihat A Mild mengganti tema kampanyenya tiap tahun secara kontinyu, sehingga konsumen tidak apatis.
Brand yang tidak diremajakan dan direvitalisasi akan lenyap ditelan waktu. Konsumen juga punya sifat bosan, sehingga harus disegarkan pandangan dan ingatannya. Anda sering melihat A Mild mengganti tema kampanyenya tiap tahun secara kontinyu, sehingga konsumen tidak apatis.
Satu hal penting yang harus diketahui yaitu perubahan yang dilakukan harus sistematis dan tetap menjaga benang merah komunikasinya. Jika Anda perhatikan dengan teliti, selalu ada tagline "bukan basa-basi" di iklan A Mild.
Baca Juga: 6 Jenis Copywriting yang Sering Digunakan
4. Evaluasi
Tingkat penerimaan target audiens atas sebuah brand harus dilacak dan diketahui. Biasanya, survey dilakukan untuk mendapatkan tingkat akseptabilitas (penerimaan) khalayak. Sebaiknya, hasil evaluasi ini digunakan untuk menentukan strategi branding tahap berikutnya.
5. Manajemen Brand
Brand tidak hidup di lembar-lembar iklan atau bersuara di iklan radio, melainkan hidup di otak dan hati konsumennya serta juga di budaya perusahaan produsennya. Brand harus tetap hidup dan bergerak seiring zamannya agar tidak terlindas kerasnya kompetisi.
Brand tidak hidup di lembar-lembar iklan atau bersuara di iklan radio, melainkan hidup di otak dan hati konsumennya serta juga di budaya perusahaan produsennya. Brand harus tetap hidup dan bergerak seiring zamannya agar tidak terlindas kerasnya kompetisi.
Coca Cola menjadi contoh bagus bahwa brand bisa bertahan dari generasi ke generasi, bahkan mencapai nilai yang lebih besar dari aset perusahaan Coca Cola keseluruhan. Itulah the power of visual branding.
Demikianlah ulasan tentang 5 tahap strategi visual branding. Visual branding dapat diartikan sebagai suatu pengaruh yang diakibatkan oleh suatu bentuk visual untuk membedakan antara brand milik sendiri dan brand milik kompetitor.