Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inilah Penyebab Mengapa Seseorang Bisa Gagal Saat Sesi Wawancara Kerja

Inilah Penyebab Mengapa Seseorang Bisa Gagal Saat Sesi Wawancara Kerja

Proses wawancara kerja adalah hal yang harus benar-benar dipikirkan saat mencari kerja. Jika Anda memiliki kualifikasi tapi menunjukan performa buruk pada saat wawancara, maka kemungkinan Anda akan ditolak.

Nah, pada kesempatan kali ini akan disajikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh setiap calon tenaga kerja agar sukses saat menjalani sesi wawancara. Adapun ulasan lengkapnya dapat Anda simak di bawah ini:

1. Kurang Persiapan

Penyebab pertama yang membuat seseorang gagal pada saat wawancara adalah karena kurangnya persiapan. Dalam hal ini, persiapan bisa dihubungkan dengan pengetahuan Anda terhadap perusahaan. Jika Anda ditanya seputar alasan memilih perusahaan dan kelebihan perusahaan yang membuat Anda tertarik, tentu untuk menjawabnya akan sulit bila Anda tidak mengetahui detail tentang perusahaan tersebut.

Jadi, mempersiapkan materi tentang perusahaan adalah hal yang terpenting untuk dilakukan. Bahkan, informasi ini merupakan senjata untuk sukses dalam wawancara. Dari informasi ini juga, pihak HRD (human resources development) bisa melihat antusiasme Anda.

2. Grogi karena Tidak Percaya Diri

Jika sebelumnya grogi karena tidak siap dari segi pengetahuan soal perusahaan, tetapi kali ini grogi disebabkan kurang siap mental. Saat Anda merasa tidak yakin dan kurang persiapan, perasaan tidak percaya diri tentu akan muncul.

Apabila tidak dikendalikan, maka pertanyaan-pertanyaan yang mudah menjadi tidak terjawab sehingga dapat merusak mood saat wawancara sedang berlangsung. Oleh karena itu, sangatlah penting mempersiapkan mental dan memupuk rasa percaya diri sebelum memulai sesi wawancara kerja.

3. Kurang Inisiatif dan Motivasi

Jika seseorang melamar kerja di tempat tertentu dan tidak menunjukan inisiatif dan motivasi yang kuat, tentu pihak HRD bisa menilai itu negatif. Inisiatif yang dimaksud di sini adalah bagaimana cara Anda menjawab dan menjual kelebihan yang Anda miliki.

Jika Anda tidak menonjolkan kelebihan yang Anda miliki, bagaimana perusahaan bisa tertarik pada Anda. Kemudian mengenai motivasi, hal ini bisa ditunjukkan lewat jawaban dan nada bicara Anda pada pihak perusahaan saat wawancara.

Semakin Anda semangat dan termotivasi, tentu Anda memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk diterima. Namun, jika tidak ada motivasi maka tentu perusahaan akan mengira bahwa Anda tidak memandang serius wawancara yang sedang dilakukan tersebut.

4. Terlalu Agresif dan Ambisius

Menjual kelebihan dan juga mengharapkan target tertinggi saat mencari kerja tentu bukanlah masalah, tapi tetap batasi diri Anda. Jika terlalu agresif menonjolkan diri, maka Anda bisa dinilai sombong oleh mereka.

Orang yang terlalu ambisius juga biasanya dipandang sebelah mata saat wawancara. Jadi, coba kendalikan diri dan temukan titik yang pas untuk menjual kelebihan Anda sambil menyesuaikannya dengan ekspektasi pihak perusahaan saat wawancara.

5. Berbohong

Seseorang tentu ingin tampak menarik supaya dapat dipekerjakan. Itulah alasannya beberapa calon pekerja sering berbohong soal keahlian dan pengalaman kerjanya. Sayangnya, hal seperti ini memiliki konsekuensi.

Kalau Anda tidak bisa membuktikannya, pastinya Anda akan langsung gugur dari wawancara. Jadi, sebaiknya jawablah dengan jujur karena tidak ada gunanya juga mengakui kemampuan yang pada akhirnya dapat merugikan diri Anda sendiri.

Penutup

Demikianlah ulasan singkat mengenai penyebab seseorang bisa gagal saat wawancara kerja. Sejauh ini, Anda sudah mengetahui apa saja yang bisa menyebabkan seseorang gagal pada saat menjalani wawancara.

Oleh karenanya, mulai sekarang Anda sudah bisa mempersiapkan hal tersebut dengan matang, mulai dari pengetahuan tentang perusahaan, kesiapan mental, hingga jangan sampai berbohong. Semoga ulasan ini dapat membantu Anda.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.