5 Hal yang Harus Dipersiapkan sebelum Memulai Usaha
Situsekonomi.com - Postingan ini tidak dimaksudkan untuk memberi kesan buka usaha itu sulit. Juga bukan untuk memberi kesan bahwa buka usaha itu gampang. Buka usaha memang gampang-gampang susah. Ada gampangnya, tak kurang juga sulitnya. Yang diperlukan dari kita adalah sikap yang terukur dan proporsional, tidak termakan optimisme buta dan juga pesimisme tanpa alasan.
Umumnya, semua calon pebisnis mengawali rencana dengan optimisme tinggi. Mereka berpikir, rencana bisnisnya adalah sesuatu yang bisa mengubah dunia, minimal mengubah nasibnya. Pada kenyataannya banyak juga rencana bisnis mereka yang benar-benar bisa mengubah nasib, walaupun ke arah yang lebih buruk.
Agar nasib tidak berubah menjadi lebih buruk, skenario buka usaha perlu dibuat lebih baik. Postingan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagi siapa pun yang ingin buka usaha dari nol, supaya risiko kebangkrutan usaha bisa diminimalkan.
Yang dibahas dalam tulisan ini adalah hal-hal mendasar yang ironisnya sering dilupakan orang ketika memulai buka usaha. Harapannya, semoga tulisan ini bisa memberi masukan positif bagi calon pengusaha agar bisa benar-benar mengubah hidup dan nasibnya ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, berikut ini akan disajikan untuk Anda 5 hal yang harus diperhatikan sebelum memulai usaha:
1. Temukan Alasan yang Benar
Banyak orang berbisnis karena melihat orang lain. Tetangga berbisnis pulsa dan tampak berhasil, kemudian ikut-ikutan bikin counter pulsa. Melihat seseorang buka warung makan laris, langsung ikut bikin warung makan juga.
Kalau mau buka usaha, sebaiknya jangan ikut-ikutan. Kalau si A buka warung sembako dan berhasil, belum tentu si B juga sukses bila buka warung yang sama. Jadi, jangan mengukurkan baju orang lain pada badan kita sendiri. Semua orang punya hoki sendiri-sendiri. Peluang keberhasilan usaha akan maksimal apabila:
- Bidang yang dipilih adalah yang sesuai dengan keahlian Anda.
- Pada saat situasi sulit, Anda masih bisa enjoy dengan bidang tersebut.
- Memiliki visi jangka panjang dan perencanaan jangka pendek yang baik.
2. Jangan Tergiur Laba Besar
Delapan puluh persen pebisnis pemula membuka usahanya karena termotivasi laba besar. Suatu ketika mereka menjumpai sebuah bisnis, mencoba menghitungnya, dan merasa surprise dengan potensi labanya.
Misalnya, melihat seorang peternak ayam potong mampu meraih laba besar dalam waktu singkat, bisa saja kita tergiur. Besok atau lusa tiba-tiba saja kita bikin peternakan ayam potong tapi kita lupa risikonya, sehingga ketika risiko itu datang kita tidak siap. Akhirnya, jangankan laba, kerugianlah yang kita dapat.
Jangan buka usaha semata-mata tergiur laba besar (abaikan iming-iming laba besar). Lihatlah "peluang" atau probabilitas untuk mencapai kesuksesannya. Jika peluang itu cukup besar untuk Anda, masuklah ke dalamnya.
Laba itu bisa besar, bisa juga kecil. Sama halnya dengan contoh peternak ayam potong di atas, juragan A dan B bisa menikmati margin laba yang berbeda. Sebab, laba sangat tergantung pada bagaimana masing-masing pengusaha mengelola pendapatan dan biaya.
3. Pilih Bidang Usaha Sesuai Minat dan Kemampuan
Sering kali orang bingung mau memulai usaha apa. Mereka melihat peluang justru pada banyaknya orang lain yang telah buka usaha serupa. Melihat banyak toko kelontong, mereka ikut juga bikin toko kelontong. Padahal, dengan bukanya satu toko kelontong yang baru, persaingan justru malah semakin ketat.
Selain laba, banyak orang memulai usaha semata-mata hanya karena dia punya modal. Ini juga kurang baik. Modal uang saja tidak cukup. Sebaiknya, pilihlah jenis usaha yang sesuai dengan minat dan kemampuan.
Minat akan menjaga antusiasme Anda dalam jangka panjang. Minat akan membuat Anda tekun dan konsisten menggarap bisnis Anda. Sedangkan kemampuan Anda akan membuat Anda bertahan dalam persaingan, dan malah bisa mengalahkan pesaing dari pasar. Oleh karena itu, cintailah bidang Anda, bangunlah kompetensi, maka keberhasilan usaha akan Anda raih.
4. Lihatlah Apa yang Tidak Terlihat oleh Orang Lain
Jika kita melihat gunung batu, mungkin yang tertanam di benak kita hanyalah batu yang keras. Sulit sekali untuk mengolahnya menjadi sesuatu yang menghasilkan. Padahal, di balik gunung batu yang keras dan panas itu, mungkin tersembunyi tambang emas. Perlu cara khusus untuk melihat sesuatu di balik gunung batu itu.
Sering kita hanya melihat sesuatu yang tertangkap oleh mata telanjang, sehingga banyak potensi laba yang tidak terlihat dan banyak juga masalah yang tidak terdeteksi oleh mata kita. Untuk itu, buatlah visi yang jauh ke depan dan milikilah penglihatan yang tidak sama dengan penglihatan pada umumnya. Dengan demikian, keuntungan terbesar akan diraih oleh mereka yang mampu melihat sesuatu yang tidak tampak.
Perlu kiranya disadari bahwa perubahan keseimbangan pasar adalah sesuatu yang tidak terlihat, namun terasa dampaknya pada sebuah bisnis. Berubahnya keseimbangan bisa muncul dari: (a) permintaan naik atau turun, dan (b) bertambahnya atau berkurangnya pesaing. Setiap perubahan keseimbangan pasar bisa memberikan hambatan maupun peluang bagi bisnis.
5. Berorientasi pada Pasar
Dunia usaha bukanlah tentang uang, tetapi manusia. Business is not about money. Business is about people. Uang adalah konsekuensi logis dari sebuah usaha. Jadi, temukan dulu manusianya, baru carilah modalnya. Susunlah strategi yang mencakup aspek-aspek manusianya lebih dulu, barulah menyusun strategi keuangannya.
Maka dari itu, fokus utama kita sebelum memulai usaha adalah pasar. Kalau kita mampu mendefinisikan dengan sangat jelas siapa pasar kita, maka mungkin bagi kita untuk memulai usaha. Jika mampu mengenali pasar, banyak sekali masalah yang bisa kita pecahkan.
Peringatan keras bagi Anda yang hendak memulai usaha adalah jangan pernah meremehkan pasar. Sebab, melayani pasar adalah alasan utama berdirinya sebuah bisnis. Pasar adalah mereka yang memiliki kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) terhadap produk atau jasa yang kita tawarkan. Jika kita gagal memenuhi needs dan wants mereka, maka usaha kita pun cepat atau lambat akan gulung tikar.
Selain laba, banyak orang memulai usaha semata-mata hanya karena dia punya modal. Ini juga kurang baik. Modal uang saja tidak cukup. Sebaiknya, pilihlah jenis usaha yang sesuai dengan minat dan kemampuan.
Minat akan menjaga antusiasme Anda dalam jangka panjang. Minat akan membuat Anda tekun dan konsisten menggarap bisnis Anda. Sedangkan kemampuan Anda akan membuat Anda bertahan dalam persaingan, dan malah bisa mengalahkan pesaing dari pasar. Oleh karena itu, cintailah bidang Anda, bangunlah kompetensi, maka keberhasilan usaha akan Anda raih.
4. Lihatlah Apa yang Tidak Terlihat oleh Orang Lain
Jika kita melihat gunung batu, mungkin yang tertanam di benak kita hanyalah batu yang keras. Sulit sekali untuk mengolahnya menjadi sesuatu yang menghasilkan. Padahal, di balik gunung batu yang keras dan panas itu, mungkin tersembunyi tambang emas. Perlu cara khusus untuk melihat sesuatu di balik gunung batu itu.
Sering kita hanya melihat sesuatu yang tertangkap oleh mata telanjang, sehingga banyak potensi laba yang tidak terlihat dan banyak juga masalah yang tidak terdeteksi oleh mata kita. Untuk itu, buatlah visi yang jauh ke depan dan milikilah penglihatan yang tidak sama dengan penglihatan pada umumnya. Dengan demikian, keuntungan terbesar akan diraih oleh mereka yang mampu melihat sesuatu yang tidak tampak.
Perlu kiranya disadari bahwa perubahan keseimbangan pasar adalah sesuatu yang tidak terlihat, namun terasa dampaknya pada sebuah bisnis. Berubahnya keseimbangan bisa muncul dari: (a) permintaan naik atau turun, dan (b) bertambahnya atau berkurangnya pesaing. Setiap perubahan keseimbangan pasar bisa memberikan hambatan maupun peluang bagi bisnis.
5. Berorientasi pada Pasar
Dunia usaha bukanlah tentang uang, tetapi manusia. Business is not about money. Business is about people. Uang adalah konsekuensi logis dari sebuah usaha. Jadi, temukan dulu manusianya, baru carilah modalnya. Susunlah strategi yang mencakup aspek-aspek manusianya lebih dulu, barulah menyusun strategi keuangannya.
Maka dari itu, fokus utama kita sebelum memulai usaha adalah pasar. Kalau kita mampu mendefinisikan dengan sangat jelas siapa pasar kita, maka mungkin bagi kita untuk memulai usaha. Jika mampu mengenali pasar, banyak sekali masalah yang bisa kita pecahkan.
Peringatan keras bagi Anda yang hendak memulai usaha adalah jangan pernah meremehkan pasar. Sebab, melayani pasar adalah alasan utama berdirinya sebuah bisnis. Pasar adalah mereka yang memiliki kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) terhadap produk atau jasa yang kita tawarkan. Jika kita gagal memenuhi needs dan wants mereka, maka usaha kita pun cepat atau lambat akan gulung tikar.
Itulah 5 hal yang harus diperhatikan oleh pengusaha pemula agar usahanya mampu berdiri dengan kokoh di atas pondasi yang kuat. Sekian dari kami, semoga informasi ini bermanfaat buat kita semua. Selamat berjuang!