Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Definisi Opportunity Cost dan Kegunaannya dalam Berbisnis

Definisi Opportunity Cost dan Kegunaannya dalam Berbisnis

Situsekonomi.com - Opportunity cost atau disebut juga dengan biaya peluang merupakan salah satu konsep atau istilah dalam dunia ekonomi. Opportunity cost atau biaya peluang ini merupakan sebuah biaya yang bisa berwujud uang, perasaan, waktu dan masih banyak hal yang lainnya. Untuk Anda yang ingin tahu lebih banyak mengenai opportunity cost atau biaya peluang ini, berikut ini adalah ulasan yang bisa kami berikan.

Konsep Mengenai Opportunity Cost

Pada dasarnya, opportunity cost atau biaya peluang merupakan sebuah biaya yang harus dikeluarkan pelaku kegiatan ekonomi untuk mendapatkan sesuatu hal dengan mengorbankan hal lain yang diinginkannya. Istilah ekonomi ini merupakan istilah yang muncul karena adanya kelangkaan sumber daya ekonomi. Karena kelangkaan inilah maka antara dua pilihan Anda hanya bisa memilih salah satu dari hal yang diinginkannya.

Untuk memperjelas pengetahuan Anda mengenai konsep opportunity cost kami akan memberikan contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya jika Anda adalah seorang anak SMA, dan Anda mendapatkan uang saku sebesar Rp20.000 setiap harinya.

Baca Juga: Berkenalan dengan 10 Prinsip Ekonomi yang Penting untuk Bisnis

Untuk makan siang, Anda akan mengeluarkan uang sebesar Rp15.000 untuk makanan utama. Jadi, uang saku Anda ini masih tersisa Rp5.000 tetapi dengan uang ini Anda ternyata masih menginginkan makanan lainnya. Makanan lain tersebut adalah cemilan dengan harga Rp5.000 atau minuman milk tea seharga Rp5.000.

Karena Anda hanya memiliki uang sebesar Rp5.000, maka Anda harus memilih antara membeli cemilan atau membeli minuman milk tea. Jika Anda memilih untuk membeli milk tea maka Anda akan kehilangan biaya peluang untuk membeli cemilan dan sebaliknya. Kondisi seperti inilah yang disebut dengan kondisi biaya peluang.

Apakah Penggunaan Biaya Peluang Ini Memberikan Keuntungan?

Jika dilihat dari contoh di atas, biaya peluang memang merupakan biaya yang cukup menguntungkan. Dengan adanya biaya peluang atau adanya keterbatasan sumber daya ekonomi, Anda bisa memilih barang sesuai dengan kebutuhan Anda. Mana yang menjadi prioritas Anda bisa Anda dahulukan dengan banyak pertimbangan yang lebih matang.

Baca Juga: Cara Mengatur Skala Prioritas dalam Pekerjaan dengan Mudah

Biaya Peluang dalam Kegiatan Bisnis

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, biaya peluang adalah biaya yang sangat menguntungkan dalam pengambilan keputusan. Hal ini tidak hanya berlaku untuk biaya peluang dalam kehidupan sehari-hari tapi juga dalam kegiatan bisnis. Ketika Anda memiliki sebuah perusahaan dengan modal yang besar, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengeluarkan uang guna membeli barang-barang yang mungkin Anda tidak perlukan.

Dengan adanya keterbatasan dana atau biaya peluang, ketika Anda akan membeli sebuah barang Anda akan lebih detail dalam memutuskan. Hal ini disebabkan karena dalam biaya peluang biasanya kebutuhan satu dengan kebutuhan yang lainnya memang benar-benar cukup mirip prioritasnya. Akan tetapi pasti akan ada salah satu kebutuhan yang lebih memberikan keuntungan sehingga lebih cocok untuk diutamakan.

Kesimpulan

Pada intinya, dengan adanya biaya peluang ini, setiap pengusaha menjadi lebih teliti dan lebih berhati-hati ketika akan mengeluarkan keputusan. Selain itu, keberadaan biaya peluang ini juga membawa manfaat yang baik bagi perusahaan karena dapat membantu mengembangkan perusahaan dengan lebih baik.

Baca Juga: Keputusan Etis dalam Bidang Pemasaran

Jika biaya peluang sengaja dimunculkan untuk membuat keputusan yang lebih baik, maka modal dapat digunakan secara lebih efektif dan pembangunan perusahaan bisa dilakukan dengan lebih maksimal. Nah, demikian ulasan yang kami berikan mengenai biaya peluang semoga dapat membantu Anda dalam memahaminya.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.