Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Lobi dan Negosiasi

Pengertian Lobi dan Negosiasi

Konflik dapat terjadi karena perbedaan pendapat, ketidaksepakatan, perselisihan, rivalitas, ketidakharmonisan, dan percekcokan. Lobi merupakan suatu upaya pendekatan yang dilakukan untuk mempengaruhi dengan tujuan kepentingan tertentu (Raharjo, 2020).

Pada tahap lobi, pelobi tidak memutuskan. Lobi dilakukan dengan cara baik ataupun tidak baik. Sedangkan negosiasi adalah sebuah proses yang terjadi antara dua pihak atau lebih, di mana pada mulanya memiliki pemikiran yang berbeda hingga pada akhirnya mencapai kesepakatan bersama.

Negosiasi bisa terjadi akibat adanya konflik, sementara lobi ada di dalamnya untuk mengurangi konflik antarorganisasi. Organisasi sendiri bisa berupa negara, perusahaan, dan humas. Dalam hal ini, diplomasi dilakukan dengan cara deliberasi (pertimbangan) dan berbagai bentuk pertemuan.

Lobi berfungsi sebagai pembuka jalan untuk bernegosiasi, sementara negosiasi sendiri berfungsi untuk mencapai kesepakatan bersama dan mengubah pendapat orang lain. Adapun fungsi diplomasi yaitu menentukan strategi, taktik, dan siasat.


Pada dasarnya, segala sesuatu yang Anda kerjakan adalah komunikasi. Komunikasi bukanlah tindakan untuk menyampaikan informasi, melainkan representasi keyakinan bersama (shared-belied). Secara praktik, komunikasi memang sangat berguna sebagai teknik negosiasi dan lobi.

Kuadran Negosiasi

Tipe Pihak 1 Pihak 2 Hasil
Kolaborasi Menang Menang Win Win
Dominasi Menang Kalah Win Lose
Akomodasi Kalah Menang Lose Win
Kompromi Kalah Kalah Lose Lose

Negosiasi memiliki empat kuadran, yaitu kolaborasi, dominasi, akomodasi, dan kompromi. Kuadran kolaborasi sering disebut pula dengan integrative negotiation, yaitu suatu kuadran yang menggabungkan kepentingan masing-masing untuk mencapai sebuah kesepakatan.

Jadi, integrative negotiation atau win win solution bisa dimaknai dengan tidak berat sebelah. Dengan kata lain, mereka sama-sama bisa menerima keputusan tanpa adanya keterpaksaan. Berikut ini adalah beberapa filosofi dan tokoh dalam lobi dan negosiasi:
  • John F. Kennedy, "Jangan pernah bernegosiasi karena takut, tetapi jangan pernah takut untuk bernegosiasi."
  • Socrates, "Dalam sebuah negosiasi, 'Never say no'."
  • Francis Beacon, "Kearifan lebih penting daripada kefasikan."
  • Peribahasa China, "Siapa yang berjalan lambat, maka akan berhasil."


Menurut Marjorie Corman Aaron, seorang perunding yang baik harus membangun kerangka dasar penting tentang negosiasi. Untuk membangun kerangka dasar tersebut, ada tiga konsep penting yang harus dipahami oleh seorang negosiator, yakni sebagai berikut:

1. BATNA (Best Alternative To a Negotiated Agreement)

BATNA adalah langkah-langkah alternatif negosiator bila negosiasi tidak mencapai kesepakatan. Misalnya proses PHK yang diajukan oleh pihak pengusaha tidak disepakati, maka pihak pengusaha memiliki dua pilihan, yaitu melakukan trade off penambahan cuti atau meninggalkan perundingan.

2. Reservation Price

Reservation price adalah nilai atau tawaran terendah yang dapat diterima dalam suatu negosiasi. Misalnya negosiator pihak pekerja akan menyepakati hasil perundingan secara keseluruhan apabila tercapai 50 persen dari yang diusulkan.

3. ZOPA (Zone of Possible Agreement)

ZOPA adalah suatu zona yang memungkinkan terjadinya kesepakatan dalam proses negosiasi. Misalnya seorang penjual sepatu menjual sepatunya di pasar seharga Rp300.000, sementara reservation price-nya adalah Rp250.000, sehingga posisi ZOPA berada di antara Rp250.000 - Rp300.000.


Demikianlah pembahasan tentang pengertian lobi dan negosiasi. Setiap orang pasti sudah pernah melakukan lobi dan negosiasi, misalnya bernegosiasi dengan orang tua terkait uang saku atau bernegosiasi dalam tawar menawar barang di pasar.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.