Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

6 Prinsip Dasar dalam Bisnis Properti

6 Prinsip Dasar dalam Bisnis Properti

Dalam memulai sebuah bisnis, tentu tidak akan jauh dari prinsip-prinsip dasar bisnis itu sendiri. Semua lini bisnis, bidang apa pun itu, pasti memiliki prinsip dasarnya masing-masing sebagai acuan, sehingga bisnis tersebut tidak berjalan pincang tanpa orientasi yang jelas (Kusuma, 2017).

Bisnis properti memang merupakan jalur bisnis yang saat ini sedang menggeliat naik. Hal tersebut dipengaruhi oleh permintaan pasar yang terus meningkat. Di samping kebutuhan terhadap properti yang terus bertambah, bisnis properti juga termasuk salah satu bisnis yang bergengsi, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga internasional. Itulah mengapa bisnis properti begitu marak dan berkembang di belahan dunia manapun. Lantas, apa saja prinsip dasar dalam berbisnis properti? Simak uraiannya berikut ini:

1. Mengetahui Ilmunya

Mengetahui ilmu dari sesuatu yang akan dikerjakan akan mempermudah dan memperlancar Anda dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Demikian pula jika Anda ingin terjun dalam bisnis properti, Anda wajib menguasai atau minimal mengetahui ilmunya agar Anda tidak menjadi pebisnis yang bingung.

Jika Anda pernah membaca kisah hidup Joe Hartanto, mungkin semangat Anda akan semakin menguat. Sebelum mencapai puncak kesuksesan, Joe Hartanto juga pernah diterpa banyak rintangan dan tantangan dalam kehidupannya.


Namun, ia berusaha untuk bangkit agar hidupnya tidak statis. Ia rela mengeluarkan banyak biaya demi mengikuti acara-acara seperti seminar, workshop, dan beberapa acara lainnya guna menambah pengetahuan dan ilmu baru mengenai suatu bisnis.

Joe mengaku kegemarannya mengikuti acara-acara seperti itu menjadi bekal yang amat berharga baginya. Menurut Hartanto (2011), makalah-makalah dan buku-buku yang didapatkannya dari acara tersebut menjadi salah satu guru dan sumber pengetahuan tentang bisnis properti, sehingga ia berhasil menjadi orang sukses.

2. Menentukan Pilihan Properti

Sebagaimana diketahui, properti memiliki banyak jenis, dan harus menentukan pilihan investasi properti jenis apa yang akan Anda bangun, apakah ruko, perumahan, apartemen, atau yang lainnya. Jika memilih ruko, Anda harus dapat memperkirakan apakah nantinya orang-orang akan tertarik dengan ruko Anda.

Semua itu tak lepas dari perhitungan yang matang. Jika Anda ingin berinvestasi dalam skala kecil, maka yang lebih cocok untuk Anda adalah properti residensial. Namun, jika Anda ingin berinvestasi dalam jumlah atau skala yang besar, maka lebih baik memilih properti komersial.


3. Menilai Properti secara Objektif dan Benar

Anda harus mampu menilai properti secara objektif dan benar. Anda harus melihat secara langsung properti yang akan dipilih sebelum mengadakan perjanjian untuk bertemu dengan agen real estate. Pada umumnya, orang yang akan membeli atau berinvestasi properti ingin mendapatkan keuntungan lebih besar dari biaya yang sudah dikeluarkannya.

Dengan kata lain, kebanyakan orang menginginkan asetnya memiliki nilai yang tinggi daripada harga, atau konsep sederhananya adalah buy low sell high. Oleh karenanya, sebelum membuat suatu kesepakatan, Anda harus melakukan penilaian objektif terhadap properti agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di kemudian hari.

4. Memilih Lokasi yang Tepat dan Strategis

Lokasi memang menentukan nilai sebuah properti. Anda harus mempertimbangkan fasilitas-fasilitas apa saja yang terdapat di sekitar properti yang Anda pilih. Investor, penyewa, maupun pembeli cenderung lebih tertarik pada properti yang lokasinya strategis. Anda harus menghindari membeli atau berinvestasi properti yang lokasinya tidak prospek karena dampaknya bisa menurunkan nilai properti itu sendiri dan mengurangi minat orang-orang untuk menyewa atau membelinya.

Jauh lebih menarik minat para pembeli maupun penyewa, apabila lokasi yang Anda pilih berada tidak jauh dari rumah sakit, swalayan, bank, ATM, sekolah, pasar, layanan transportasi, dan layanan umum masyarakat lainnya. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan observasi dan perkiraan-perkiraan terhadap kemungkinan terbaik dari suatu lokasi yang Anda pilih.

Jangan terburu-buru untuk memilih atau menyepakati sebelum yakin bahwa hal tersebut sangat prospektif. Anda tentunya tidak mau bisnis properti Anda tidak memberikan profit, bukan? Sekali lagi, lokasi termasuk salah satu faktor apakah bisnis properti Anda akan banyak diminati orang atau tidak.

5. Memilih Agen Real Estate yang Jelas

Jika ingin menggunakan jasa agen properti, Anda harus mencari agen yang sudah legal dan terbukti telah lama berkecimpung dalam bisnis properti. Hindari agen-agen yang tidak jelas atau tidak resmi. Tidak ada salahnya Anda meminta pendapat atau berbagi pengalaman dengan orang-orang yang sudah mahir di bidang ini.

6. Lebih Berhati-hati dalam Masalah Keuangan

Kalau sudah berbicara masalah modal atau keuangan, mungkin akan membuat kening sedikit berkerut karena tidak semua orang mempunyai banyak uang untuk memulai bisnis properti. Padahal, kesempatan untuk memulai atau terjun dalam bisnis properti itu terbuka sangat lebar bagi semua orang, tak terkecuali bagi kalangan yang minim modal sekalipun. Jika pada kenyataannya modal benar-benar minim, sementara Anda sangat ingin terjun ke bisnis properti maka lakukan peminjaman ke bank dengan catatan harus siap menerima segala konsekuensi dan ketentuan yang sudah diatur oleh pihak bank, termasuk membayar bunga pinjaman.

Intinya, Anda harus lebih berhati-hati terkait masalah keuangan jika ingin berbisnis properti. Sebab, perencanaan yang salah dapat membuat Anda terjebak dalam utang yang tak terbayar. Tentunya, hal ini bisa berakibat fatal bagi masa depan Anda.

Penutup

Demikianlah pembahasan kita tentang 6 prinsip dasar dalam bisnis properti. Sebagaimana yang telah disinggung di atas bahwa setiap lini bisnis pasti memiliki prinsip dasarnya masing-masing. Untuk memperluas pengetahuan Anda seputar ilmu bisnis, mulai dari strategi praktisnya hingga auto-pilot, maka buku Business Is Fun wajib dibaca oleh setiap pemilik bisnis dan calon entrepreneur.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.