Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Arti Studi Kelayakan Bisnis

Arti Studi Kelayakan Bisnis

Akhir-akhir ini, studi kelayakan telah dikenal oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang bergerak dalam bidang usaha. Beragam peluang yang ada dalam kegiatan dunia usaha telah menuntut perlu adanya penilaian sejauh mana kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat bila diusahakan.

Kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha disebut dengan "studi kelayakan bisnis". Jadi, studi kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak gagasan usaha yang direncanakan.

Pengertian layak di sini adalah mungkinkah gagasan usaha tersebut memberikan manfaat, baik dalam arti financial benefit maupun social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha secara social benefit tidak selalu menggambarkan layak secara financial benefit (Ibrahim, 2009).

Sebagai contoh, proyek pembangunan listrik pedesaan memberikan dampak positif terhadap berbagai kegiatan masyarakat pedesaan. Keadaan semacam ini jika dihitung dari segi social benefit, maka pembangunan listrik tersebut layak untuk dikembangkan.


Sebaliknya, bila dilihat dari segi penanaman investasi, maka proyek listrik pedesaan membutuhkan dana investasi dalam jumlah yang relatif besar. Keadaan ini bila dilihat dari segi financial benefit, maka ada kecenderungan bahwa pembukaan proyek listrik pedesaan tidak layak untuk dikembangkan.

Jadi, layak tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari segi penilaian yang diberikan terhadap usaha tersebut. Proyek yang dinilai dari segi social benefit pada umumnya adalah proyek yang benefit-nya dihitung dari segi manfaat yang diberikan proyek terhadap perkembangan perekonomian masyarakat.

Sementara kegiatan proyek yang dinilai dari segi financial benefit adalah proyek yang dinilai dari segi penanaman investasi yang diberikan untuk pelaksanaan proyek tersebut. Umumnya, proyek yang dinilai dari segi social benefit adalah proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah dan organisasi sosial.

Contohnya adalah pembuatan jalan, rumah sakit, dan lain sebagainya yang memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat secara keseluruhan. Adapun proyek yang dinilai dari segi analisis financial benefit biasanya dilaksanakan oleh pengusaha secara individu yang menanamkan modalnya.


Dalam analisis financial, sasarannya yaitu hasil modal saham yang ditanam dalam proyek tersebut, seperti mendirikan industri, pembukaan usaha perkebunan, dan sebagainya. Oleh karena itu, kegiatan usaha yang lebih mengutamakan penilaian social benefit disebut dengan "analisis evaluasi proyek".

Sementara kegiatan usaha yang mengutamakan financial benefit disebut dengan "analisis studi kelayakan bisnis". Berdasarkan ruang lingkup pembahasan, analisis evaluasi proyek lebih luas daripada analisis studi kelayakan bisnis.

Studi kelayakan bisnis lebih mengedepankan kelayakan gagasan usaha secara individu. Sedangkan evaluasi proyek melihat kelayakan suatu proyek tidak hanya secara individu, tetapi juga dampak proyek terhadap masyarakat secara keseluruhan.

Itulah mengapa kepentingan masyarakat terkadang tidak sejalan dengan kepentingan individu dalam mendapatkan manfaat dari sebuah proyek yang dikembangkan. Sebab, layaknya suatu proyek menurut masyarakat secara keseluruhan belum tentu layak apabila dilihat dari kacamata individu.


Demikian pula sebaliknya, layaknya suatu gagasan usaha secara individu belum tentu layak bagi masyarakat secara keseluruhan. Sebagai contoh, proyek pembukaan jalan yang memberikan manfaat kepada masyarakat belum tentu layak bagi individu yang tanahnya digunakan sebagai perluasan jalan.

Begitu pula dengan pembukaan usaha peternakan babi di sekitar masyarakat muslim. Usaha tersebut mungkin layak bagi individu pengusaha, tetapi tidak layak bagi masyarakat sekitarnya. Nah, faktor-faktor yang perlu dinilai dalam menyusun studi kelayakan bisnis adalah:
  • Aspek marketing
  • Aspek teknis produksi
  • Aspek manajemen
  • Aspek lingkungan
  • Aspek keuangan

Jadi, apabila suatu gagasan usaha telah dinyatakan layak, maka dalam pelaksanaannya akan jarang mengalami kegagalan, kecuali disebabkan oleh uncontrolable seperti banjir dan bencana alam lainnya. Studi kelayakan bisnis yang disusun merupakan pedoman kerja.

Layaknya gagasan usaha dalam sebuah studi kelayakan bisnis jika kegiatan usaha yang dijalankan berdasarkan kegiatan yang telah diatur dalam studi kelayakan. Adapun evaluasi proyek sebenarnya tidak jauh berbeda dengan studi kelayakan bisnis.


Apabila studi kelayakan bisnis menilai kegiatan usaha yang akan dikerjakan, sedangkan evaluasi proyek menilai berbagai macam investasi yang mungkin untuk dikembangkan. Jadi, penilaian yang dilakukan melalui studi kelayakan bisnis lebih bersifat mikro dan evaluasi proyek lebih bersifat makro.

Berdasarkan uraian di atas, studi kelayakan dan evaluasi proyek sama-sama bertujuan untuk menilai kelayakan suatu gagasan usaha. Hasil dari penilaian tersebut merupakan suatu pertimbangan, apakah usaha tersebut diterima atau ditolak.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.