Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peran TKI dalam Meningkatkan Devisa Negara

Peran TKI dalam Meningkatkan Devisa Negara

Peran TKI (tenaga kerja Indonesia) tidak bisa dianggap remeh. Sebab, pendapatan mereka yang bekerja di luar negeri mampu memperkuat perekonomian Indonesia karena mereka memasukkan mata uang asing yang pada akhirnya menjadi sumber devisa negara.

Selain itu, kebutuhan mereka terhadap mata uang rupiah juga meningkat sehingga semakin membuat mata uang Indonesia perkasa. Jadi, Anda jangan lagi memberikan stigma negatif terhadap kelompok tenaga kerja ini, ya!

Pahlawan Devisa Negara

Istilah “pahlawan devisa negara” yang melekat pada TKI memang sangat tepat. Perannya dalam sumbangsih pemasukan devisa negara memang begitu krusial. Ketika menerima gaji bulanan, tentu mereka akan mengirim sebagiannya ke sanak saudara di tanah air sebagai wujud dedikasi bagi keluarga.

Pada saat mereka men-transfer uang yang masih berupa valuta asing, uang tersebut akan masuk ke devisa negara sehingga terjadilah penambahan mata uang asing bagi kas negara. Semakin banyak nominal transfer-nya, semakin bertambah pula devisa negaranya.

Sumber devisa negara berasal dari kuantitas mata uang asing yang tersimpan, sementara konversi tersebut menandakan mata uang rupiah begitu vital dalam transaksi. Dengan begitu, hal ini dapat menjaga stabilitas peredaran uang rupiah dan mengantisipasi terjadinya inflasi negara.


Pertumbuhan Ekonomi

Sebagaimana yang sudah dijelaskan bahwa besaran mata uang asing yang mengalami konversi alias “rupiahisasi” dapat menimbun simpanan devisa negara. Kontribusi ini tidak main-main karena turut mengantarkan tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Program tersebut terbilang cukup berhasil. Sejauh ini, jumlah TKI yang terdata mencapai delapan juta orang di berbagai mancanegara. Sementara itu, upah terkecil yang mereka peroleh adalah 10-20 juta juta rupiah per tahun.

Artinya, sumbangsih devisa negara dari para TKI sebanyak Rp160 triliun dalam setahun. Besaran tersebut merupakan kontribusi nilai devisa tertinggi nomor dua di bawah sektor migas. Itu baru jumlah tenaga kerja Indonesia yang terdata secara resmi.

Banyak pula TKI ilegal yang nekat mencari kerja lewat jalur-jalur gelap dengan menyelinap melalui kapal-kapal dagang. Seandainya para TKI tersebut lebih terkontrol, maka bisa saja TKI berdiri di garda terdepan sebagai “donatur” utama devisa negara.

Macam-macam TKI

Kategorisasi TKI tergantung pada skill-nya masing-masing. Bagi mereka yang mempunyai skill akan ditempatkan di sektor formal (bekerja pada perusahaan yang berbadan hukum). Sedangkan bagi TKI yang non-skill, umumnya mereka bekerja di sektor informal (penata tata laksana rumah tangga).


Sayangnya, TKI jenis yang ke dua justru masih memenuhi hampir 90 persen permintaan pasar di luar negeri. Walaupun terbilang kontributif, tetapi Indonesia masih jauh bila dikomparasikan jumlah devisa negaranya dengan negara lain, seperti India dan Filipina.

India sendiri yang jumlah populasi manusianya kejar-kejaran dengan Indonesia, para TKI-nya sudah menyumbang devisa negara sebesar US$20 miliar. Sedangkan Filipina, para TKI-nya menyumbang US$10 miliar dan Indonesia hanya US$5 miliar.

Jika ingin menyusul pencapaian kedua negara tersebut, maka Indonesia harus berbenah, mulai dari jaminan asuransi, kualitas individu, hingga kemudahan legalitas para TKI ilegal. Nah, serangkaian data di atas menunjukkan bahwa potensi ketenagarkerjaan Indonesia saat ini masih belum maksimal.

Di sisi lain, data tersebut bisa saja menjadi pendorong semangat untuk meningkatkan ketenagakerjaan Indonesia di dunia internasional. Oleh karena itu, pemerintah harus memiliki komitmen untuk melakukan perlindungan hukum bagi TKI yang bermasalah dengan hukum di tempat kerjanya.

Demikianlah ulasan tentang peran TKI dalam meningkatkan devisa negara. Sekarang, Anda telah mengetahui bahwa peran TKI sangat penting bagi pemasukan devisa negara. Semoga apa yang baru saja dijelaskan dapat menambah wawasan Anda.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.