Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Antara Saham dan Kripto, Manakah yang Menjanjikan untuk Masa Depan?

Antara Saham dan Kripto, Mana yang Menjanjikan Untuk Masa Depan?

Investasi merupakan prinsip hidup bagi sebagian orang. Mereka percaya, dengan menyisihkan sekian persen dari total pendapatannya untuk investasi adalah cara cerdas mempersiapkan kehidupannya di masa mendatang.

Di samping investasi yang sudah membumi, instrumen yang dapat digunakan juga beragam. Ada yang tertarik membeli saham dan ada pula yang memilih terjun ke dalam perdagangan mata uang kripto. Antara saham dan kripto, kira-kira manakah yang lebih menjanjikan untuk masa depan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu memahami cara kerja saham dan kripto terlebih dahulu karena keduanya jelas berbeda. Nah, di manakah letak perbedaannya dan manakah yang tepat untuk dijadikan investasi jangka panjang?

Antara Saham dan Kripto, Mau Pilih yang Mana?

Zaman dulu, emas dinilai sebagai instrumen investasi terbaik, tidak sama halnya dengan sekarang. Seiring dengan kemajuan teknologi, pola pikir manusia ikut berkembang. Alih-alih investasi emas, kebanyakan orang memilih saham atau mata uang kripto.


Alasannya, pergerakan pasar saham sangat berbeda dengan pergerakan harga emas. Apabila berinvestasi pada pasar saham, baik di saat krisis ataupun tidak, maka return yang didapat jauh lebih besar jika dibandingkan investasi pada emas.

Sayangnya, sejauh ini masih sedikit orang yang percaya dengan saham dan kripto. Salah satu faktor penyebabnya adalah keterbatasan ilmu tentang instrumen investasi tersebut. Nah, apa itu saham, bagaimana sistem investasinya, dan manakah yang lebih baik antara saham dan kripto?

Saham didefinisikan sebagai kegiatan jual beli surat berharga atau aset milik perusahaan. Saham juga biasa dikenal dengan sebutan penanaman modal. Konsepnya sederhana, jika membeli saham suatu perusahaan, maka Anda menjadi pemilik perusahaan tersebut.

Lantas, bagaimana cara membeli saham? Nah, ada yang namanya Bursa Efek Indonesia (BEI). Bursa Efek ini diibaratkan semacam pasar yang akan mempertemukan perusahaan dengan pihak-pihak yang tertarik untuk melakukan pembelian saham.


Nah, perusahaan yang menjual sahamnya melalui BEI tercatat sebagai emiten. Modal yang Anda butuhkan untuk membeli saham tidak menentu nilainya. Sebab, itu semua tergantung dari keadaan ekonomi pada saat itu.

Jika Anda beruntung dan pandai membaca momen, maka berkemungkinan bisa memperoleh saham dengan harga yang cukup murah. Adapun minimum pembelian yang dapat Anda lakukan adalah sebanyak satu lot atau 100 lembar.

Lantas, apa itu kripto? Mata uang kripto di Indonesia lebih terkenal dengan sebutan bitcoin. Pada dasarnya, kripto merupakan mata uang digital yang digunakan untuk transaksi trading. Satoshi Nakamoto pertama kalinya memperkenalkan mata uang kripto pada awal tahun 2009 silam.

Sampai dengan saat ini, kripto masih bertahan sebagai instrumen yang tidak kalah menjanjikan daripada saham. Bila Anda tertarik berinvestasi melalui saham ataupun kripto, maka ada beberapa poin menarik antara keduanya yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan.


Saham dan Kripto Manakah yang Lebih Aman?

Wajar saja jika hal ini dipertanyakan. Sebab, tingkat keamanan merupakan alasan utama yang membuat seseorang memilih instrumen investasi tertentu. Saham bisa dikatakan sebagai instrumen yang cukup aman ketimbang kripto.

Meskipun resiko kerugiannya tetap ada, saham patut diperhitungkan. Sekalipun harganya terjun bebas, saham tetap bernilai dan Anda tetap menjadi pemilik dari saham tersebut. Saham merupakan instrumen investasi yang tidak bergantung pada waktu.

Tidak sama halnya dengan mata uang kripto. Instrumen investasi ini memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi daripada saham. Walaupun begitu, kripto menyimpan keunggulan tersendiri, yaitu perubahan harga yang sangat cepat.

Dalam 24 jam, mata uang kripto bisa berbalik 180 derajat yang awalnya bernilai tinggi kemudian terjun bebas sejatuh-jatuhnya. Kondisi semacam ini ibarat pisau bermata dua, bisa menguntungkan dan bisa juga merugikan dalam satu waktu yang sama.


Kemahiran trader dalam penguasaan teknik trading menjadi kunci keberhasilan investasi dengan kripto. Oleh karenanya, kripto lebih cocok dengan mereka yang suka sesuatu yang menantang dan mencari keuntungan sesaat, sedangkan saham lebih cocok sebagai investasi jangka panjang.

Kripto Investasi Haram?

Satu lagi yang menjadi polemik di kalangan masyarakat adalah hukum investasi dengan kripto ataupun saham menurut sudut pandang Islam. Benarkah kripto itu haram? Jawabannya, ya! Hal ini tertuang dalam catatan tentang bitcoin yang dikeluarkan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia).

Pasalnya, bitcoin mengandung unsur gharar yang merujuk kepada spekulasi merugikan orang lain. Lantas, bagaimana dengan saham? Sejauh ini, tidak ada fatwa MUI yang menyatakan bahwa saham merupakan sesuatu yang haram.

Sebaliknya, MUI menyatakan bahwa jual beli saham halal berdasarkan Fatwa DSN-MUI Nomor 135 tentang Saham. Jadi, Anda mau pilih yang mana? Antara saham dan kripto, tentu keduanya memiliki keuntungan dan tingkat resiko yang berbeda.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.