Metode Net Present Value (NPV)
Pengertian net present value (NPV) atau nilai sekarang bersih adalah analisis keuangan yang digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu usaha dilaksanakan dilihat dari nilai sekarang arus kas bersih yang akan diterima dibandingkan dengan nilai sekarang dari jumlah investasi yang dikeluarkan. Dengan kata lain, NPV dihitung dari aliran kas bersih dikurangi dengan biaya investasi (Sunyoto, 2014).







Contoh Kasus:
Dalam setahun, PT. ABC menerima laporan laba rugi yang diketahui arus kas bersih sebesar Rp10.000.000, sedangkan nilai investasi yang ditanamkan sebesar Rp7.000.000. Maka, NPV-nya adalah NPV = Rp10.000.000 - Rp7.000.000 = Rp3.000.000.
Kriteria kelayakan usaha:
- Jika NPV > 0, suatu usaha layak untuk terus dilaksanakan.
- Jika NPV < 0, suatu usaha tidak layak untuk dijalankan.
Rumus NPV yang paling umum digunakan sebagai berikut:
NPV = PVAKB - PVI
Di mana:

Keterangan:
PVAKB: Present Value Arus Kas Bersih
AKB: Arus Kas Bersih (laba bersih + penyusutan)
i: Tingkat suku bunga

n: banyak periode (tahun)
Contoh Lain Menghitung NPV dan IRR Sebagai Berikut:
Tn. Khaidar seorang pengusaha sukses dan ingin melakukan perluasan usaha yang lain, yaitu usaha penerbitan buku. Untuk usaha tersebut diperlukan biaya dan investasi yang harus dikeluarkan. Informasi biaya secara rinci sebagai berikut:
Pengadaan mesin cetak baru dengan kapasitas dan kecepatan cetak tinggi seharga Rp50.000.000 dengan umur ekonomis 6 tahun dan nilai residu sebesar Rp20.000.000. Investasi ini dengan modal sendiri.
Biaya-biaya operasional per bulan meliputi:
Gaji karyawan 3 orang @Rp600.000 | = Rp1.800.000 |
---|---|
Barang habis pakai rata-rata | = Rp 500.000 |
Biaya kertas cetak rata-rata | = Rp2.000.000 |
Biaya perawatan mesin cetak | = Rp 500.000 |
Biaya promosi | = Rp 500.000 |
Biaya transportasi | = Rp 200.000 |
Total biaya operasional per bulan | = Rp5.500.000 |
Berarti, biaya operasional per tahun:
= Rp5.500.000 × 12 bulan
= Rp66.000.000
Dengan anggapan biaya operasional selama 6 tahun rata-rata naik 10% dari biaya tahun sebelumnya.
Penyusutan mesin cetak per tahun:

Diperkirakan pendapatan atau laba dari menjual buku sebesar Rp7.000.000 per bulan. Dengan demikian, selama setahun total pendapatan dari laba buku terjual sebagai berikut: Rp7.000.000 × 12 bulan = Rp84.000.000.
Dengan anggapan total pendapatan per tahun rata-rata naik 10% dari tahun sebelumnya.
Dari data di atas kita menghitung NPV dan IRR jika tingkat suku bunga kredit bank diketahui 16% per tahun dibandingkan dengan tingkat suku bunga kredit bank yang sama sebesar 20%!
Perhitungan:
Langkah perhitungan NPV dan IRR sebagai berikut:
Tabel 1.1: Perhitungan Laba Rugi Selama Umur Ekonomis (= 6 Tahun)
Keterangan | Tahun Ke | |||||
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | |
Pendapatan: Laba buku (naik 10%/th) Nilai residu |
84.000.000 - |
94.400.000 - |
101.640.000 - |
111.804.000 - |
122.984.400 - |
135.282.840 20.000.000 |
Total Penjualan | 84.000.000 | 94.400.000 | 101.640.000 | 111.804.000 | 122.984.400 | 155.282.840 |
Biaya: Operasional (naik 10%/th) Penyusutan |
66.000.000 5.000.000 |
72.600.000 5.000.000 |
79.860.000 5.000.000 |
87.846.000 5.000.000 |
96.630.000 5.000.000 |
106.293.660 5.000.000 |
Total Biaya | 71.000.000 | 77.600.000 | 84.860.000 | 92.846.000 | 101.630.600 | 111.293.660 |
Laba kotor (operasional) | 13.000.000 | 14.800.000 | 16.780.000 | 18.958.000 | 21.353.800 | 43.989.180 |
Pajak (10%) | 1.300.000 | 1.480.000 | 1.678.000 | 1.895.800 | 2.135.380 | 4.398.918 |
Laba bersih (usaha) | 11.700.000 | 13.320.000 | 15.102.000 | 17.062.200 | 19.218.420 | 39.590.262 |
Arus kas bersih (laba bersih + penyusutan) | 16.700.000 | 18.320.000 | 20.102.000 | 22.062.200 | 24.218.420 | 44.590.262 |
Perhitungan net present value (NPV) dan IRR:
Tabel 1.2 Proses Perhitungan NPV dan IRR
Tahun Ke | Investasi (I) | Arus Kas Bersih (AKB) |
DF = 16% | Present Value Investasi (PVI) |
Present Value AKB | DF = 20% | Present Value AKB |
---|---|---|---|---|---|---|---|
0 | 50.000.000 | - | 1 | 50.000.000 | - | 1 | - |
1 | 16.700.000 | 0,8621 | 14.397.070 | 0,8333 | 13.916.110 | ||
2 | 18.320.000 | 0,7432 | 13.615.424 | 0,6944 | 12.721.408 | ||
3 | 20.102.000 | 0,6406 | 12.877.341,2 | 0,5787 | 11.633.027,40 | ||
4 | 22.062.200 | 0,5523 | 12.184.953,06 | 0,4823 | 10.640.599,06 | ||
5 | 24.218.420 | 0,4761 | 11.530.389,76 | 0,4019 | 9.733.382,998 | ||
6 | 44.590.262 | 0,4104 | 18.299.843,52 | 0,3349 | 14.933.278,74 | ||
Jumlah | 50.000.000 | 82.905.021,54 | 73.577.806,20 |

Perhitungan DF = 16%

Perhitungan DF = 20%

Dengan demikian besar NPV dan IRR sebagai berikut:

Karena IRR usaha penerbitan sebesar 18,3304% dan lebih besar dari tingkat suku bunga kredit bank (i = 16%), maka usaha penerbitan layak untuk diteruskan dan bahkan mungkin diberi kucuran kredit bank sebagai tambahan modal usaha.