Apa Itu Studi Kelayakan Bisnis?
Proyek bisnis merupakan suatu usaha yang direncanakan sebelumnya dan memerlukan sejumlah pembiayaan serta penggunaan masukan-masukan lain yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu dan dilaksanakan dalam waktu yang tertentu pula. Oleh karena itu, suatu proyek bisnis memerhatikan segala aspek yang relevan sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Proyek bisnis ini dapat berupa suatu pendirian usaha baru atau pengembangan dari usaha yang telah ada. Jadi, pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek, baik itu dari aspek hukum, aspek keuangan, aspek sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek perilaku konsumen, aspek teknis dan teknologi, aspek sumber daya manusia dan organisasi, di mana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak dijalankan (Sunyoto, 2014: 2).
Atau pengertian studi kelayakan bisnis jika ditinjau dari susunan katanya sebagai berikut:
- Studi mempunyai arti kata untuk mencari tahu sesuatu melalui pembelajaran tertentu.
- Kelayakan mempunyai arti kata yang sesuai atau baik, dalam hal ini karena berkaitan dengan usaha maka dapat pula diartikan sebagai laba.
- Proyek merupakan suatu kegiatan yang bersifat merubah sesuatu atau membuat sesuatu sehingga bisa bersifat sosial dan jangka panjang.
- Bisnis atau usaha merupakan kegiatan atau usaha untuk menghasilkan barang guna memenuhi kebutuhan konsumen dan mendapatkan laba dari kegiatan tersebut.
Berdasarkan pengertian dari masing-masing suku kata di atas, maka pengertian studi kelayakan bisnis adalah suatu penelitian atau pembelajaran yang dilakukan untuk menghasilkan kepuasan layak atau tidaknya suatu calon usaha untuk dilakukan, sehingga bisa mendatangkan profit bagi yang melakukan calon usaha tersebut. Menurut Husein Umar (2005), studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru.
Sedangkan pengertian studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek dibangun untuk jangka waktu tertentu. Suatu studi kelayakan bisnis yang diteliti bukan hanya proyek atau usaha yang berskala kecil saja, tetapi juga melakukan studi kelayakan pada proyek atau bidang usaha yang berskala besar, dan secara tidak langsung menimbulkan dampak yang berbeda pula.
Dampak yang ditimbulkan bisa secara ekonomis dan bisa juga secara sosial. Apabila berdampak secara ekonomis maka perekonomian nasional secara makro akan sangat menguntungkan bagi negara dan masyarakat. Apabila berdampak secara sosial maka masyarakat sekeliling proyek atau usaha yang merasa diuntungkan, tetapi bisa juga berdampak finansial bagi perusahaan saja.
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan, yaitu berdasarkan orientasi laba dan orientasi tidak pada laba (sosial). Maksud dari orientasi laba adalah studi yang menitikberatkan pada keuntungan ekonomis. Sementara yang dimaksud dengan orientasi tidak pada laba adalah studi yang menitikberatkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
Di sisi lain, studi kelayakan bisnis memerlukan sebuah konsep, yaitu alat yang secara sadar dirancang untuk merealisasikan temuan-temuan baru atau usaha-usaha baru dan pengembangan dari usaha yang sudah ada secara objektif didasarkan pada penilaian yang didukung oleh data yang lengkap dan dijamin keabsahannya, serta dikaji dan dibahas oleh para ahli yang memiliki kompetensi untuk tujuan tersebut. Semua implikasi langsung maupun tidak langsung dalam ruang lingkup studi kelayakan bisnis dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Bagan: Ruang Lingkup Studi Kelayakan Bisnis

Sumber: Iban Sofyan, 2003
Tabel: Rincian Kontribusi Ilmu Lainnya pada Studi Kelayakan Bisnis
Disiplin Ilmu | Bentuk Kontribusi | Manfaat |
---|---|---|
Pemasaran | 1. Analisis permintaan dan penawaran 2. Mencari pasar dan menghitung pasar potensial, permintaan efektif, segmen pasar 3. Analisis persaingan 4. Pemilihan strategi pemasaran |
Untuk mengetahui dan menilai apakah produk yang dihasilkan dapat diterima dan diserap oleh pasar. |
Manajemen Sumber Daya Manusia |
1. Struktur organisasi 2. Analisis jabatan 3. Proses rekruitmen 4. Teknik pemberian kompensasi 5. Teknik pemberian motivasi 6. Masalah pemeliharaan tenaga kerja |
Untuk menilai kapabilitas tim dan menempatkan orang pada tempat yang tepat. |
Manajemen Keuangan |
1. Menentukan modal kerja 2. Menentukan modal investasi 3. Menilai arus kas 4. Membuat proyeksi rugi laba dan neraca perusahaan 5. Mengetahui tingkat pengembalian modal 6. Mengetahui profitabilitas, likuiditas, dan rentabilitas usaha yang dijalankan |
Mengetahui apakah bisnis yang akan dijalankan menguntungkan/tidak menguntungkan |
Manajemen Operasi dan Produksi |
1. Pemilihan desain produk yang akan diproduksi 2. Penghitungan kapasitas perusahaan 3. Pemilihan mesin dan teknologi serta peralatan yang akan digunakan 4. Penentuan lokasi usaha 5. Penataan lay-out mesin, bangunan dan fasilitas lain 6. Penghitungan skala produksi yang ekonomis |
Untuk mengetahui dan menilai apakah barang dan jasa yang dihasilkan sudah diproduksi secara efektif dan efisien. |
Aspek Hukum dalam Bisnis |
1. Memilih badan hukum yang tepat 2. Menentukan prosedur pendirian 3. Menilai apakah usaha yang akan dijalankan melanggar ketentuan UU atau ketentuan peraturan yang berlaku/tidak |
Untuk menilai bentuk organisasi yang tepat |
Ilmu Sosial dan Lingkungan |
1. Dampak pencemaran lingkungan (Amdal) 2. Penyerapan tenaga kerja 3. Dampak sosial |
Untuk menilai dampak pencemaran dan pengaruhnya terhadap kondisi sosial masyarakat |
Penutup
Demikianlah ulasan kita mengenai apa itu studi kelayakan bisnis. Berdasarkan pada apa yang baru saja disampaikan di atas menunjukkan bahwa dalam studi kelayakan bisnis akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing, seperti ekonomi, hukum, psikologi, akuntan, perekayasa teknologi, dan lain sebagainya.