Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

3 Alternatif Dasar Layout yang Sering Dipakai dalam Perencanaan Layout

Layout dapat didefinisikan sebagai penataan fasilitas operasi secara ekonomis. Menurut Zulian Yamit (1996), perencanaan layout adalah rencana pengaturan semua fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif dan efisien. Terdapat tiga alternatif dasar layout yang secara umum sering dipakai dalam perencanaan layout, yaitu:

1. Layout Produk

Layout produk (product layout) sering juga disebut layout garis (line layout) dipilih bila proses produksinya telah distandardisasikan dan berproduksi dalam jumlah besar. Pengaturan letak mesin-mesin atau fasilitas produksi berdasarkan pada urutan proses produksinya. Produk yang dibuat setiap waktunya sama dan arus produk yang dikerjakannya selalu sama sehingga seolah-olah menyerupai garis (Sunyoto, 2014).

Gambar Layout Garis

Layout Garis

Sifat-sifat Layout Garis/Layout Produk:
  • Macam produk yang dihasilkan sedikit dan kuantitas dari setiap macam banyak.
  • Mesin yang dipakai biasanya bersifat khusus yang hanya dapat mengerjakan satu macam pekerjaan sesuai kebutuhan pada penempatan mesin.
  • Tenaga yang diperlukan adalah tenaga kerja khusus yang sesuai dengan kebutuhan mesin yang dilayani.
  • Kualitas hasil produksi banyak ditentukan oleh mesin.
  • Memiliki keseimbangan kapasitas mesin.

Kelebihan Layout Garis:
  • Biaya produksi lebih murah karena produk yang dibuat selalu sama sehingga biaya setup-nya rendah.
  • Pengawasan lebih mudah dilakukan karena proses produksi dan jalan yang ditempuh setiap barang selalu sama.
  • Transportasi barang dalam pabrik lebih mudah karena arus barang selalu sama. Untuk melaksanakan itu dapat digunakan alat angkut yang permanen, misal ban berjalan.

Kelemahan Layout Garis:
  • Apabila terjadi kemacetan pada salah satu mesin akan menyebabkan kemacetan seluruh kegiatan pabrik.
  • Nilai investasi mahal karena mesin yang digunakan merupakan mesin khusus.
  • Kurang fleksibel karena satu layout hanya dapat membuat satu macam barang saja dalam jangka panjang.
  • Untuk dapat bekerja secara efisien, biasanya volume produksinya harus banyak.

2. Layout Proses

Layout proses sering disebut juga layout fungsional, artinya layout fungsional ini pengaturan letak fasilitas produksinya didasarkan pada fungsi masing-masing bagian. Dalam layout ini, arus barang selalu berubah-ubah karena hal ini tergantung pada kebutuhan mesin apa yang digunakan untuk membuat suatu barang.

Layout proses

Dari gambar di atas, terlihat bahwa setiap produk melewati tahap yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Ada produk yang dari divisi pemotongan terus menuju divisi pengecoran, tapi ada juga yang dari divisi pemotongan langsung ke bagian bubut, kemudian dipoles dan akhirnya masuk finishing.

Sifat-sifat Layout Fungsional:
  • Macam barang yang dibuat banyak, selalu berubah dan jumlah dari tiap macam tersebut sedikit.
  • Mesin yang digunakan biasanya bersifat serba guna.
  • Routing atau urut-urutan proses pembuatan barang biasanya sering berubah-ubah.
  • Keahlian tenaga kerja yang mengerjakan biasanya bersifat fleksibel.
  • Banyak memerlukan instruksi kerja serta instruksi kerja harus jelas.
  • Kualitas barang sangat tergantung pada keahlian karyawan.

Kelebihan Layout Fungsional:
  • Fleksibel, dapat digunakan untuk mengerjakan berbagai macam barang.
  • Investasi pada mesin-mesin dan fasilitas produksi yang lain lebih murah daripada investasi untuk layout garis.

Kelemahan Layout Fungsional:
  • Biaya produksi setiap barang lebih mahal karena macam barang yang dikerjakan selalu berganti-ganti.
  • Pekerjaan perencanaan dan pengawasan produksi lebih sering dilakukan karena macam barang yang dikerjakan sering berganti serta routing-nya juga sering berubah.
  • Transportasi barang di dalam pabrik lebih sulit dan simpang siur karena arus pekerjaan selalu berubah-ubah.
  • Tidak terjadi keseimbangan kerja setiap mesin.

3. Layout Posisi Tetap

Layout dengan posisi tetap sering disebut layout by fixed materials position atau fixed layout. Pengertian dari fixed layout ini adalah pengaturan fasilitas produksi dalam membuat barang dengan letak barang yang tetap, mesin dan karyawan serta fasilitas produksi lainnya berpindah-pindah mengelilingi barang yang dikerjakan sesuai dengan kebutuhan.

Sifat-sifat dari Layout dengan Posisi Tetap:
  • Barang yang dikerjakan biasanya berat, sering berupa proyek fisik.
  • Komponen produk atau bagian produk yang tidak mungkin dikerjakan di lokasi biasanya dikerjakan di dalam pabrik atau tempat lain, misal untuk sebuah jembatan dari baja, biasanya rangka bajanya didatangkan dari Australia.
  • Fasilitas produksi yang digunakan biasanya mudah dipindahtempatkan.

Kelebihan Layout Posisi Tetap:
  • Fleksibel, dapat ditetapkan pada setiap pekerjaan yang berbeda-beda.
  • Dapat diletakkan di mana saja sesuai dengan kebutuhan.
  • Tidak memerlukan bangunan pabrik yang tetap.

Kelemahan Layout Posisi Tetap:
  • Tidak ada standar atau pedoman yang jelas untuk merencanakan layout-nya.
  • Kegiatan pengawasan harus sering dilakukan dan relatif sulit.
  • Memerlukan pengawasan yang ketat terhadap fasilitas untuk operasinya.

Penutup

Itulah pembahasan kita tentang 3 alternatif dasar layout yang sering dipakai dalam perencanaan layout. Jadi, perencanaan layout adalah perencanaan yang meliputi pengaturan tata letak bangunan, tata ruang kerja, pengaturan letak berbagai mesin-mesin/peralatan yang berada dalam bangunan yang diperlukan dalam proses produksi.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.