Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

6 Prinsip Persuasi dalam Copywriting

Prinsip Persuasi dalam Copywriting

Manusia bisa dipengaruhi oleh orang lain melalui promosi, penawaran, atau sebuah iklan. Menurut Robert B. Cialdini, ada beberapa prinsip penting yang dapat mempengaruhi (persuasi) copy yang akan dibuat, yaitu sebagai berikut:

1. Reciprocity (Timbal Balik)

Menggunakan prinsip reciprocity atau timbal balik dalam menuliskan iklan merupakan sebuah pilihan yang tepat. Lantas, hubungan timbal balik itu seperti apa? Sebagai contoh, jika ada seseorang yang memberikan sesuatu, Anda pun akan memberikan balasan sebagai tanda terimakasih kepadanya, bukan?

Dalam penjualan atau penawaran, Anda bisa memberikan hal-hal baik secara bertahap. Dengan harapan bahwa target pasar akan memberikan balasan. Dalam ilmu marketing, ini dinamakan dengan istilah "sharing-sharing dahulu, selling-selling kemudian" (Musman, 2021).

Jadi, Anda bisa memberikan ilmu dan sampel produk secara gratis terlebih dahulu untuk menarik perhatian para calon pembeli. Dengan harapan bahwa mereka akan membeli setelah mencobanya. Nah, berikut ini adalah salah satu contoh kasus mengenai proses penjualan kue:
  • Grup WhatsApp Yanis' Kitchen terdiri dari para pecinta kuliner yang saling berinteraksi setiap hari.
  • Admin WA itu adalah supplier bahan kue.
  • Admin WA membagikan beberapa resep bahan kue yang dimilikinya.
  • Terjadi diskusi antara anggota grup WA dengan admin tentang pembuatan kue (sharing-sharing).
  • Anggota WA tertarik untuk mencoba resep kue dan bahkan mengadakan pelatihan bersama agar bisa mempraktikkan kue dengan pengawasan chef berpengalaman. Dalam acara ini juga diberikan beberapa sampel bahan kue yang diberikan secara gratis.
  • Setelah pelatihan kue selesai, admin WA menyarankan untuk menggunakan produknya dan bahkan mau mengantarkan bahan kuenya secara gratis.
  • Anggota WA setuju dengan usulan admin WA dan memesan beberapa produk.
  • Admin WA mengirimkan produk dan mendapatkan pembayaran (selling-selling).


2. Commitment and Consistency (Komitmen dan Konsistensi)

Komitmen dan konsistensi merupakan hal yang wajib ditaati dalam kegiatan jual beli. Apabila sudah siap untuk berkomitmen dan konsisten, Anda harus mempertahankan kedua semangat tersebut. Itulah sebabnya mengapa Anda harus membuat pre-launching terlebih dahulu sebelum menjualnya.

3. Social Proof (Bukti Sosial)

Social proof hampir sama seperti sebuah testimoni, tetapi dibuat dengan lebih lembut dan halus seakan-akan promosi terselubung. Tunjukkan kepada target pasar bahwa produk yang Anda tawarkan sudah terbukti baik dan membantu permasalahan banyak orang.

4. Liking (Rasa Suka)

Menimbulkan rasa suka dan nyaman pada target pasar merupakan salah satu prinsip yang tidak bisa dielakkan. Oleh karena itu, bangunlah empati dan simpati target pasar dengan menjelaskan secara ramah dan penuh perhatian.

5. Authority (Otoritas)

Untuk mengukur otoritas, Anda bisa menggunakan bukti nyata atau hasil riset tertentu. Kemudian, Anda mengajak seseorang atau sekelompok orang yang lebih berkompeten untuk bekerja sama, seperti halnya iklan Aqua yang menggunakan pakar sumber daya air dari universitas terkemuka.


6. Scarcity (Kelangkaan)

Mengenai hal ini, Anda bisa membuat promosi atau penawaran seperti stok terbatas, edisi khusus, produksi terbatas, atau early bird (produk pre-order dengan harga khusus). Semakin produk Anda terlihat langka dan sulit didapatkan, target pasar pun akan semakin tertarik untuk memilikinya.

Demikianlah pembahasan tentang 6 prinsip persuasi dalam copywriting. Jadi, seorang copywriter dituntut untuk "menghipnotis" orang lewat kata-katanya supaya calon konsumen mau membeli produk atau jasa yang dipromosikan.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.