Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bagaimana Menghitung Modal Usaha Beras dan Cara Jualannya?

Bagaimana Menghitung Modal Usaha Beras dan Cara Jualannya?

Pernahkah Anda bertanya-tanya, bagaimana menghitung modal usaha beras dan cara jualannya? Anda pasti sudah tidak asing melihat para pengusaha beras yang tampaknya kaya raya dan mudah dalam membeli harta benda.

Nah, bagaimana mereka mendapatkan keuntungan yang berlimpah dari usaha beras? Atau mungkin Anda berminat untuk mulai usaha di bidang kebutuhan pangan yang satu ini? Sebagaimana yang telah diketahui, beras merupakan salah satu komoditas pokok bagi seluruh lapisan masyarakat.

Beras selalu dicari untuk makanan sehari-hari. Saking strategisnya posisi beras, pemerintah bahkan memasukkannya ke dalam program utama di Kementerian Pertanian agar produksinya stabil. Stok beras di pasar selalu dipantau dan dianalisis supaya tidak kurang.

Usaha di bidang pertanian juga selalu lestari dari generasi ke generasi. Petani didorong untuk terus menanam padi, bahkan mendapatkan subsidi pupuk dan alat pertanian lainnya. Meski melelahkan, menanam padi bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan, lho!

Namun, akan lebih menguntungkan lagi jika Anda mengambil usaha di bidang jual beli beras. Lantas, bagaimana menghitung modal usaha beras dan cara jualannya? Nah, mari simak uraian berikut ini untuk mendapatkan jawabannya: 

1. Persiapan Gudang dan Modal Usaha

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menyiapkan tempat usaha untuk menyimpan stok beras yang nantinya akan dijual. Tempat penyimpanan beras harus ideal karena tidak bisa disimpan di tempat yang terlalu kering atau lembab.

Anda juga harus menerapkan metode khusus agar beras terlindung dari kutu dan gangguan lainnya. Untuk memperkirakan modal usaha dan simulasi perhitungannya, katakanlah Anda berbelanja beras sekitar Rp4 juta atau sebanyak 20 karung beras.

Per karungnya sendiri memiliki berat yang beragam tergantung kemasannya, mulai dari 1 kg, 20 kg, hingga 50 kg. Jika harga beras yang 20 kg berjumlah Rp220 ribu dan harga beras per kilonya Rp11 ribu, maka modal yang dibutuhkan adalah Rp4,4 juta.

2. Pilih Lokasi Usaha yang Strategis

Apabila memiliki tempat yang berlokasi di area strategis, maka Anda bisa menjadikannya sebagai tempat berjualan beras. Maksud dari lokasi yang strategis adalah tempatnya mudah dijangkau oleh banyak orang, terlihat dari segala sisi, dan berada di pinggir jalan yang ramai.

Kalaupun Anda tidak memiliki aset pribadi yang strategis untuk tempat usaha, maka jangan ragu untuk menyewanya. Harga sewa untuk lokasi yang strategis biasanya mahal. Dengan tawar-menawar yang cerdas, Anda mungkin bisa mendapatkan harga yang wajar.

3. Siapkan Peralatan Berdagang Beras

Ketika sudah berhasil mendapatkan tempat berdagang, kemudian Anda perlu menyiapkan perlengkapan lainnya, seperti wadah beras, kursi, meja, literan, timbangan, dan peralatan penting lainnya. Jika dikalkulasikan, maka modal untuk menyiapkan peralatan ini akan menghabiskan dana sekitar Rp2 juta.

Anda juga harus menyiapkan dana untuk biaya operasional, seperti upah karyawan yang meliputi penjaga toko, buruh angkut, transportasi beras dari gudang ke lokasi usaha, dan yang lainnya. Alangkah baiknya jika gudang beras berada di dekat lokasi usaha.

4. Jalin Relasi dengan Berbagai Stakeholders

Meskipun permintaan konsumen sangat tinggi untuk membeli beras, tetapi Anda sebaiknya menjalin relasi dengan berbagai pemangku kebijakan untuk membuat perputaran stok beras cepat di gudang. Idealnya, beras tidak disimpan terlalu lama di gudang karena akan menurunkan kualitasnya.

Jika hanya mengandalkan pelanggan dari rumah tangga, maka mungkin perputaran beras di gudang akan sangat lambat. Jadi, seharusnya Anda bekerja sama dengan pihak tertentu agar bisa terlibat dalam program sembako atau bantuan lainnya.

5. Tetapkan Target Pasar

Mungkin ada banyak orang yang ingin memulai usaha berjualan beras, sehingga persaingannya menjadi sangat tinggi. Untuk mengantisipasi hal ini, Anda bisa menjadi pedagang yang membidik segmen pasar yang lebih spesifik.

Misalnya Anda menjual beras organik, beras hitam, beras merah, beras ketan, dan yang lainnya. Selain harga jualnya yang lebih tinggi, Anda juga bisa memiliki pelanggan tetap yang sudi membayar mahal untuk mendapatkan beras premium tersebut.

6. Selektif Memilih Supplier

Hal penting yang tidak boleh diabaikan saat berjualan beras adalah selektif memilih supplier. Wajar saja bila Anda mencari supplier yang menawarkan harga paling murah. Namun, jangan sampai Anda mengabaikan kualitasnya.

Pastikan Anda membeli beras yang bagus, sehingga perawatan ketika disimpan di gudang tidak terlalu merepotkan. Tidak masalah jika Anda membeli beras dengan harga yang lebih tinggi, tapi kualitasnya premium.

Lagi pula, konsumen tidak lagi tertarik dengan beras yang jelek meskipun mendapatkannya secara gratis. Sekarang, banyak pembeli yang sudah teredukasi sehingga rela membayar lebih untuk beras yang kualitasnya bagus.

7. Bangun Kredibilitas Anda

Ini merupakan hal terpenting saat Anda ingin menjalankan usaha beras secara berkelanjutan. Anda harus menunjukkan kredibilitas, mulai dari transparan ketika menawarkan beras berdasarkan kekurangan dan kelebihannya hingga menakar beras agar sesuai dengan timbangan.

Demikianlah pembahasan tentang bagaimana menghitung modal usaha beras dan cara jualannya? Kebiasaan masyarakat Indonesia mengkonsumsi nasi membuat bisnis beras menjadi peluang usaha yang bagus, bahkan tingkat penjualannya tergolong sangat tinggi dibanding negara-negara lain di Asia.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.