Sejarah Perkembangan Masyarakat Menurut Karl Marx
Menurut Karl Marx, perkembangan masyarakat melewati lima tahapan yaitu masyarakat komunal primitif, masyarakat perbudakan, masyarakat feodal, masyarakat kapitalis, dan masyarakat sosialis. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa simak ulasan berikut ini:
1. Masyarakat Komunal Primitif
1. Masyarakat Komunal Primitif
Dalam masyarakat ini, alat-alat produksi yang dipergunakan masih sangat sederhana. Dengan begitu, tidak ada surplus produksi atas konsumsi karena mereka membuat sendiri barang-barang atas kebutuhannya sendiri.
2. Masyarakat Perbudakan
Hubungan antara para pemilik alat-alat produksi dengan para pekerja merupakan dasar terbentuknya masyarakat perbudakan. Oleh sebab itu, para pemilik alat-alat produksi akan memperoleh keuntungan yang besar karena budak-budak hanya sekedar diberikan nafkah agar tidak mati.
3. Masyarakat Feodal
Kemudian, terbentuklah suatu masyarakat baru yang dinamakan dengan masyarakat feodal. Kaum bangsawan dalam masyarakat ini memiliki alat produksi yang paling utama yaitu tanah, sehingga kaum bangsawan lebih memfokuskan kepentingan pribadinya.
Mereka menjadikan para bekas budak yang kebanyakan petani untuk mengerjakan tanah bagi kaum feodal. Hubungan produksi semacam ini mendorong adanya perbaikan alat-alat produksi, khususnya di sektor pertanian tetapi kepentingan kedua kelas ini berbeda-beda (Irawan, 2002).
Kelas feodal lebih memikirkan keuntungan saja dengan mendirikan pabrik-pabrik. Perkembangan ini menyebabkan timbulnya alat produksi kapitalis yang pada akhirnya terhapuslah sistem feodal (Suparmoko, 2002).
4. Masyarakat Kapitalis
Pada dasarnya, masyarakat menghendaki kebebasan ekonomi. Namun, dalam sistem kapitalis segalanya bersumber pada pemilikan individu (private ownership) terkait alat-alat produksi. Oleh sebab itu, kaum buruh harus menjual tenaganya karena tidak memiliki alat produksi.
Hal ini memungkinkan perkembangan yang sangat pesat mengenai alat produksi, seperti perluasan produksi mesin-mesin melalui tenaga uap, tenaga listrik, dan lain sebagainya. Meskipun begitu, kelas kapitalis dan kelas buruh merupakan dua kelompok yang kepentingannya saling bertentangan.
5. Masyarakat Sosialis
Ketidakakuran yang terjadi antara pemilik modal dengan tenaga kerja dikarenakan adanya keuntungan sepihak oleh kaum kapitalis, sehingga para pekerja hanya bekerja tanpa memperdulikan hak-haknya. Hal ini terus terjadi hingga terbentuknya sistem sosialis.
Sistem ini lebih mengedepankan hak milik sosial (social ownership). Selain itu, hubungan produksi yang dijalani juga bersifat kerja sama, sehingga para buruh terbebas dari eksploitasi. Oleh karenanya, dalam sistem sosialis tidak ada lagi kelas-kelas masyarakat.
Demikianlah pembahasan tentang sejarah perkembangan masyarakat menurut Karl Marx. Berdasarkan ulasan tersebut, Anda telah mengetahui bahwa pada awalnya tidak ada yang namanya surplus produksi atas konsumsi lantaran masyarakat membuat barang-barang untuk kebutuhan pribadi.