Pendapatan dan Pengeluaran dalam Perekonomian
Jika harus menilai bagaimana keadaan ekonomi seseorang, maka lihatlah pendapatannya. Seseorang yang berpendapatan tinggi, biasanya mereka menikmati hidup dengan fasilitas yang serba mewah (Mankiw, 2006).
Logika yang sama berlaku untuk keseluruhan perekonomian suatu negara. Ketika menilai apakah perekonomian berlangsung dengan baik atau buruk, maka yang dilihat adalah total pendapatan yang diperoleh semua orang dalam perekonomian.
Logika yang sama berlaku untuk keseluruhan perekonomian suatu negara. Ketika menilai apakah perekonomian berlangsung dengan baik atau buruk, maka yang dilihat adalah total pendapatan yang diperoleh semua orang dalam perekonomian.
Inilah tugas PDB (produk domestik bruto). PDB mengukur dua hal pada saat bersamaan, yaitu total pendapatan semua orang dalam perekonomian serta total pembelanjaan negara untuk membeli barang dan jasa dari hasil perekonomian.
PDB dapat mengukur total pendapatan dan pengeluaran karena ini benar-benar sama persis. Pendapatan perekonomian sama dengan pengeluarannya lantaran setiap transaksi melibatkan dua pihak, yakni pembeli dan penjual.
Setiap rupiah yang dibelanjakan oleh pembeli adalah pendapatan bagi penjual. Misalnya Andi membayar Budi sebesar Rp10.000 untuk sepiring nasi, maka Budi adalah penjual dan Andi adalah pembelinya, jadi Budi memperoleh Rp10.000 dan Andi mengeluarkan Rp10.000.
Transaksi tersebut memberi kontribusi yang sama terhadap pendapatan perekonomian dan pengeluarannya. PDB meningkat sebesar Rp10.000, baik itu diukur sebagai total pendapatan maupun pengeluaran.
Cara lain untuk melihat kesetaraan pendapatan dan pengeluaran yaitu melalui diagram sirkuler. Diagram ini menjelaskan semua transaksi antara rumah tangga dan perusahaan dalam sebuah perekonomian sederhana.
Dalam perekonomian ini, rumah tangga membeli barang dan jasa dari perusahaan yang berarti pengeluarannya mengalir dari pasar barang dan jasa. Kemudian, perusahaan menggunakan uang tersebut untuk membayar upah pekerja, sewa tanah, dan sisanya menjadi keuntungan pemiliknya.
Transaksi tersebut memberi kontribusi yang sama terhadap pendapatan perekonomian dan pengeluarannya. PDB meningkat sebesar Rp10.000, baik itu diukur sebagai total pendapatan maupun pengeluaran.
Diagram Aliran Sirkuler
Cara lain untuk melihat kesetaraan pendapatan dan pengeluaran yaitu melalui diagram sirkuler. Diagram ini menjelaskan semua transaksi antara rumah tangga dan perusahaan dalam sebuah perekonomian sederhana.
Dalam perekonomian ini, rumah tangga membeli barang dan jasa dari perusahaan yang berarti pengeluarannya mengalir dari pasar barang dan jasa. Kemudian, perusahaan menggunakan uang tersebut untuk membayar upah pekerja, sewa tanah, dan sisanya menjadi keuntungan pemiliknya.