Perubahan Jumlah Uang yang Beredar
Teori kurva permintaan agregat yang miring ke bawah mengemukakan peristiwa-peristiwa lain yang mempengaruhi perubahan jumlah permintaan barang dan jasa. Ketika jumlah permintaan barang dan jasa berubah pada tingkat harga tertentu, maka kurva permintaan agregat bergeser (Mankiw, 2006).
Salah satu variabel yang menggeser kurva permintaan agregat adalah kebijakan moneter. Untuk melihat pengaruh kebijakan moneter dalam jangka pendek, anggaplah bahwa Bank Indonesia memperbanyak jumlah uang beredar dengan membeli surat obligasi pemerintah melalui operasi pasar terbuka.
Bagaimana injeksi moneter ini mempengaruhi suku bunga keseimbangan pada tingkat harga tertentu? Nah, berikut ini akan dijelaskan apa yang dilakukan oleh injeksi moneter terhadap posisi kurva permintaan agregat:
Bagaimana injeksi moneter ini mempengaruhi suku bunga keseimbangan pada tingkat harga tertentu? Nah, berikut ini akan dijelaskan apa yang dilakukan oleh injeksi moneter terhadap posisi kurva permintaan agregat:
Injeksi Moneter
Pada panel (a), peningkatan jumlah uang beredar akan menggeser kurva jumlah uang beredar ke arah kanan dari MS1 ke MS2. Karena kurva permintaan uang tidak mengalami perubahan, suku bunga turun dari r1 ke r2 untuk menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan jumlah permintaan uang.
Artinya, suku bunga harus turun untuk mendorong masyarakat agar mau memegang tambahan uang yang telah diciptakan oleh Bank Indonesia (BI). Sekali lagi, suku bunga mempengaruhi jumlah permintaan barang dan jasa sebagaimana yang ditunjukkan oleh panel (b).
Dengan suku bunga yang lebih rendah akan mengurangi biaya peminjaman dan tingkat pengembalian dari tabungan. Hal itu dapat terjadi karena rumah tangga akan membeli lebih banyak rumah berukuran besar sehingga mendorong investasi perumahan.
Di samping itu, perusahaan juga akan membelanjakan lebih banyak uang untuk mendirikan pabrik dan membeli peralatan baru sehingga mendorong investasi bisnis. Akibatnya, jumlah permintaan barang dan jasa pada tingkat harga tertentu, P-bar, naik dari Y1 ke Y2.
Tentu saja, tidak ada yang istimewa dengan P-bar: Injeksi moneter meningkatkan jumlah permintaan barang dan jasa pada setiap tingkat harga. Jadi, seluruh kurva permintaan agregat bergeser ke kanan. Ketika BI meningkatkan jumlah uang beredar, maka akan membuat suku bunga turun.
Selain itu, jumlah permintaan barang dan jasa juga akan meningkat pada semua tingkat harga sehingga menggeser kurva permintaan agregat ke kanan. Sebaliknya, ketika BI mengurangi jumlah uang beredar, suku bunga akan meningkat.
Tidak hanya itu, jumlah permintaan barang dan jasa pun akan turun pada semua tingkat harga sehingga menyebabkan kurva permintaan agregat bergeser ke kiri. Nah, itulah ulasan tentang perubahan jumlah uang yang beredar.