Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Persediaan Uang dalam Perekonomian Indonesia

Jumlah uang yang berputar dalam perekonomian disebut dengan persediaan uang. Lantas, apakah yang dimaksud dengan jumlah uang? Jika Anda diberi tugas untuk menilai berapa banyak uang dalam sistem perekonomian, apa yang akan disertakan dalam pengukuran?

Pada dasarnya, aset yang paling nyata adalah uang tunai (currency), baik uang kertas maupun uang logam yang ada di tangan masyarakat. Uang tunai merupakan aset yang sudah jelas diterima sebagai alat pertukaran yang sah dalam perekonomian (Mankiw, 2006).

Tidak ada keraguan sedikit pun bahwa uang tunai menjadi bagian dari persediaan uang. Namun, uang tunai bukanlah satu-satunya aset yang dapat Anda gunakan untuk membeli barang dan jasa. Banyak toko juga menerima uang berbentuk cek.

Kekayaan yang Anda miliki dalam rekening bank hampir sama baiknya dengan kekayaan yang dimiliki dalam dompet untuk membeli sesuatu. Oleh karenanya, untuk mengukur persediaan uang, Anda juga harus memasukkan rekening giro (demand deposits).

Jika saldo dalam rekening giro merupakan bagian dari persediaan uang, maka Anda akan melihat semakin banyak jenis rekening lain yang dimiliki oleh orang-orang. Pemilik deposito memang tidak selalu bisa mencairkan uangnya melalui cek, tapi mereka bisa mentransfernya ke rekening giro.

Para pemilik deposito dalam pasar uang reksa dana dapat mencairkan uangnya dengan menulis cek. Jadi, jenis rekening lainnya juga harus dimasukkan sebagai bagian dari persediaan uang. Bila ditinjau secara lebih kompleks tidak mudah untuk menggambarkan antara aset uang dan aset yang bukan uang.

Dua Sistem Pengukuran Persediaan Uang dalam Perekonomian Indonesia Tahun 2017 (dalam Rp Miliar)
Persediaan Uang di Indonesia
Sumber: Bank Indonesia

Uang koin yang ada di kantong merupakan bagian dari persediaan uang. Sementara Empire State Building jelas bukan bagian dari persediaan uang. Namun, banyak sekali aset yang berada di antara keduanya yang tidak mudah ditentukan sebagai uang atau bukan.

Dengan demikian, terdapat berbagai macam cara untuk menilai persediaan uang dalam sistem perekonomian. Gambar di atas menunjukkan bahwa para ekonom sering menggunakan M1 dan M2 sebagai alat pengukuran besar kecilnya persediaan uang.

Masing-masing pengukuran ini menggunakan kriteria yang agak berbeda untuk membedakan antara aset moneter dan nonmoneter. Hal terpenting adalah persediaan uang dalam perekonomian Indonesia tidak hanya meliputi uang tunai, tetapi juga simpanan di bank dan badan keuangan lainnya.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.