Definisi Biaya Provisi dan Cara Menghitungnya
Saat meminjam uang atau kredit di bank, ada biaya yang disebut dengan biaya provisi. Jumlahnya bervariasi, sekitar satu hingga tiga persen dari jumlah uang yang dipinjam. Lantas, apa itu sebenarnya biaya provisi dan bagaimana cara menghitungnya?
Definisi Biaya Provisi
Biaya provisi merupakan biaya yang dibebankan pada peminjam atau debitur saat mengajukan pinjaman. Ini seperti biaya administrasi atau upah balas jasa karena pengajuan kredit tersebut disetujui oleh bank atau institusi keuangan.
Besaran biaya provisi ini berbeda-beda di setiap institusi, bahkan ada juga yang gratis atau tidak memungutnya. Istilah provisi sendiri mungkin agak sedikit berbeda dari segi akuntansi. Dalam bidang akuntansi, provisi adalah jumlah yang disisihkan di akun untuk menutupi kewajiban di masa depan.
Tujuannya yaitu untuk membuat neraca tahun berjalan lebih akurat karena bisa saja ada biaya yang sampai pada batas waktu tertentu dapat diperhitungkan. Dalam tahun tertentu, biaya-biaya ini dapat menyesatkan jika diperhitungkan di masa depan.
Provisi bukanlah suatu bentuk tabungan, meskipun jumlah yang disisihkan untuk biaya atau kewajiban yang masuk akal di masa depan. Dampak provisi yang dihasilkan adalah pengurangan ekuitas perusahaan.
Provisi dapat menjadi kewajiban waktu atau jumlah yang tidak pasti. Pada gilirannya, kewajiban entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
Meskipun sering dianggap sebagai bentuk tabungan, ketentuan tidak boleh dianggap demikian. Contoh ketentuan umum adalah kewajiban pajak penghasilan, garansi produk, pemulihan lingkungan, dan lain-lain.
Terkadang dalam IFRS, tetapi tidak dalam GAAP, istilah cadangan digunakan sebagai pengganti provisi. Penggunaan seperti itu, bagaimanapun tidak konsisten dengan terminologi yang disarankan oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional.
Dalam akuntansi, cadangan selalu merupakan akun dengan saldo kredit dalam ekuitas entitas di neraca, sedangkan untuk beberapa non-akuntan (misalnya aktuaris) memiliki konotasi uang yang disisihkan untuk memenuhi kewajiban masa depan (debit keseimbangan).
Ada beberapa faktor yang dapat mendorong provisi kewajiban. Kriteria tertentu harus dipenuhi sebelum seseorang dapat memperlakukan kewajiban sebagai ketentuan. Beberapa contoh ketentuan adalah sebagai berikut:
- Jaminan
- Kerugian
- Pajak tangguhan
- Restrukturisasi Kewajiban
- Pensiun
- Biaya pesangon
Penting untuk membuat ketentuan supaya perusahaan bisa memperhitungkan biaya yang harus dibayar pada tahun yang sama. Jadi, provisi sangat bermanfaat bagi perusahaan sebab laporan keuangannya akan menjadi lebih akurat.
Penyisihan jumlah ini bukan merupakan bentuk penghematan karena biaya yang diperkirakan akan dikeluarkan. Apakah provisi adalah cadangan? Cadangan tidak dianggap sebagai provisi jika tidak ada. Sebaliknya, provisi yaitu dana yang dialokasikan untuk pengeluaran tertentu.
Sedangkan cadangan adalah dana yang dibentuk dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dalam rekening cadangan, uang disimpan agar mudah diakses. Dana cadangan mungkin telah disisihkan untuk perbaikan hal-hal yang tidak terjadwal.
Alasan pasti untuk perbaikan tidak diketahui dan biayanya pun tidak dapat dipastikan. Mereka hanya tahu bahwa perbaikan mungkin diperlukan suatu saat. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mobil menyisihkan uangnya untuk perbaikan dalam bentuk garansi yang mungkin terjadi sewaktu-waktu.
Cara Menghitung Biaya Provisi
Biaya provisi ditentukan oleh kebijakan masing-masing bank atau institusi keuangan. Jadi, perhitungannya berdasarkan persentase biaya provisi yang sebelumnya telah ditetapkan. Besarnya biaya provisi bank berkisar antara 0,5%-3,5% dari jumlah pinjaman atau kredit.
Biaya provisi tersebut dapat berlaku untuk pinjaman seperti kredit perumahan, kredit multi guna, atau kredit tanpa agunan. Cara menghitung fee provisi ini cukup mudah. Rumusnya yaitu persentase biaya provisi dikalikan dengan jumlah kredit atau pinjamannya.
Misalnya saja jumlah pinjaman sebesar 100 juta rupiah dengan biaya provisi sebesar 1,5%. Cara menghitungnya tinggal mengalikan 1,5% dengan 100 juta yaitu 1,5 juta rupiah. Jadi, biaya provisi untuk pinjaman 100 juta dengan persentase biaya provisi 1,5% adalah 1,5 juta rupiah.
Pinjaman yang nantinya diterima yaitu jumlah pinjaman tersebut dikurangi dengan biaya provisi. Pinjaman yang telah dikurangi biaya provisi yaitu 100 juta dikurangi 1,5 juta yakni 98,5 juta rupiah. Selain biaya provisi, ada juga biaya lain yang bisa mengurangi pinjaman, misalnya uang muka.
Jika ada uang muka, maka bisa mengurangi jumlah pinjaman dengan uang muka lalu baru dikalikan dengan persentase fee provisi. Selain biaya provisi, terdapat pula beberapa biaya lain yang biasanya ada saat mengajukan pinjaman.
Beberapa biaya tersebut misalnya biaya asuransi, biaya tahunan, biaya denda keterlambatan, dan biaya mempercepat pelunasan. Bank tempat pengajuan kredit bisa memberikan biaya provisi gratis dengan beberapa ketentuan dan berikut tips untuk mendapatkannya secara gratis:
- Mencari informasi mengenai bank atau institusi keuangan yang tidak memiliki biaya provisi.
- Memiliki pekerjaan tetap. Peminjam yang memiliki pekerjaan tetap cenderung lebih mudah mendapatkan biaya provisi gratis. Selain pekerjaan tetap, memiliki bisnis dengan pendapatan tertentu juga bisa berpeluang mendapatkan biaya provisi gratis.
- Peminjam dalam usia produktif. Peminjam sebaiknya berada di usia produktif, mulai dari 21 sampai 51 tahun.
Biaya provisi menjadi salah satu komponen yang bisa menjadi pertimbangan saat melakukan pinjaman. Sebagai peminjam, tentunya tidak menginginkan terlalu banyak biaya yang bisa memotong jumlah total pinjaman tersebut.