Pertumbuhan Ekonomi di Berbagai Negara
Semakin kuat ekonomi suatu negara, semakin besar pula nama negara tersebut di mata dunia. Kini siapa yang tidak gentar dengan nama besar Amerika Serikat. Negeri Paman Sam tersebut dikenal sebagai Negara Adikuasa yang berarti negara tersebut menguasai dunia dengan kekuatan ekonominya.
Tidak usah jauh-jauh, andaikan Anda memperoleh beasiswa PhD (Doctor of Philosophy) ke negara yang identik dengan simbol Patung Liberty tersebut tentu girang bukan main, bukan? Begitulah pengaruh ekonomi terhadap suatu negara.
Dengan ekonomi, pemerintah dapat memperkuat basis pertahanan negara. Dengan ekonomi, pemerintah dapat menciptakan kualitas edukasi yang hebat. Dengan ekonomi, pemerintah juga dapat menarik investor asing lebih mudah.
Lima Raksasa Ekonomi Dunia
Sumber: Trading Ekonomi
Berdasarkan grafik di atas, Amerika Serikat merupakan negara yang sangat konsisten terhadap pertumbuhan ekonominya. Hal itu terhitung sejak tahun 2015 hingga 2017, di mana ekonominya terus tumbuh hingga pada akhirnya berhenti di angka US$19.390 miliar.
Pertumbuhan ini melaju sebesar tiga persen dari yang sebelumnya berjumlah US$18.624 miliar. Laju pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) Amerika Serikat mungkin tidak sebesar yang dibayangkan, tapi itu cukup baginya untuk meningkatkan PDB dari angka-angka sebelumnya.
Pertumbuhan ini melaju sebesar tiga persen dari yang sebelumnya berjumlah US$18.624 miliar. Laju pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) Amerika Serikat mungkin tidak sebesar yang dibayangkan, tapi itu cukup baginya untuk meningkatkan PDB dari angka-angka sebelumnya.
Tiongkok pun demikian, mereka mampu menjaga kekonsistenan terhadap PDB. Bahkan, negara ini digadang-gadang sebagai saingan terkuatnya Amerika Serikat, termasuk di antaranya perang dagang yang selama ini mengguncangkan ekonomi global.
Selama periode 2016 hingga 2017, pertumbuhan PDB year-on-year Tiongkok dua kali lipat lebih cepat daripada Amerika Serikat, yaitu sebesar 6,4 persen. Ini merupakan laju pertumbuhan terbesar dari lima negara yang telah dipampangkan di atas.
Pada tahun 2000, Negeri Tirai Bambu hanya mengalami 1,9 persen atas laju pertumbuhan ekonomi. Persentase tersebut berada di tiga spot ke bawah dari pertumbuhan ekonomi Meksiko yang pada waktu itu mengalami kecepatan pertumbuhan sebesar 2,23 persen.
Selama periode 2016 hingga 2017, pertumbuhan PDB year-on-year Tiongkok dua kali lipat lebih cepat daripada Amerika Serikat, yaitu sebesar 6,4 persen. Ini merupakan laju pertumbuhan terbesar dari lima negara yang telah dipampangkan di atas.
Pada tahun 2000, Negeri Tirai Bambu hanya mengalami 1,9 persen atas laju pertumbuhan ekonomi. Persentase tersebut berada di tiga spot ke bawah dari pertumbuhan ekonomi Meksiko yang pada waktu itu mengalami kecepatan pertumbuhan sebesar 2,23 persen.
Kini, siapa sangka Tiongkok telah merubah wajah dunia dengan kesungguhannya mengejar ketertinggalan dari negara-negara penguasa saat itu, terutama Amerika Serikat. Kemudian, macan Asia lainnya adalah Jepang.
Negeri Sakura memang berbeda dengan kedua negara sebelumnya. Pasalnya, PDB mereka nyaris inkonsisten di sepanjang tahun 2015 hingga 2017. Naik turunnya PDB ini tidak lain dikarenakan adanya ketidakpastian ekonomi global.
Jepang adalah salah satu negara yang terkena dampak ketidakpastian tersebut. Meskipun demikian, bukan berarti Jepang absen dari panggung perekonomian internasional. Nilai PDB-nya menandakan bahwa Jepang termasuk negara yang kuat di bidang ekonomi.
Untuk PDB per kapitanya, Jepang berhasil mengalahkan Tiongkok (Rp103 juta) sebesar Rp684 juta. Hal ini mengindikasikan bahwa kesenjangan penduduk di Tiongkok lebih besar daripada di Jepang. Walaupun PDB-nya besar, Tiongkok tidak mampu mengatasi masalah dualisme ekonomi.
Sedangkan situasi di Jepang sangatlah berbeda, umumnya ekonomi masyarakat Jepang lebih sejahtera. Setelah didahului oleh dua Macan Asia, Jerman bersikeras untuk mempertahankan posisinya di urutan lima besar dengan mengantongi PDB sebanyak US$3.677 miliar.
Peristiwa yang terjadi pada periode 2014 dan 2015 sudah cukup menyadarkan Pemerintah Federal Jerman untuk memperbaiki aspek perekonomian nasionalnya. Sejak saat itu, perekonomian Jerman kembali membaik.
Dari segi laju pertumbuhan ekonomi, Jerman lebih unggul daripada Jepang dengan persentase 1,1 persen. Selanjutnya ada Inggris Raya. The Black Country termasuk negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Apabila dibandingkan dengan Jerman, Inggris memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat, yakni 1,5 persen. Namun, tingkat penganggurannya lebih parah dibandingkan Jerman. Tingkat pengangguran di Negeri Ratu Elizabeth mencapai empat persen, sementara di Jerman 1,7 persen.
Dari segi utang pun demikian, utang Inggris kepada pemerintah asing sebesar 85,3 persen dan Jerman 63,9 persen. Mungkin indikator tersebutlah yang menyebabkan PDB Inggris dikalahkan oleh Jerman. Jika lengah sedikit saja, maka India bisa menyelip posisi lima besar ekonomi dunia.
Pertumbuhan ekonomi India sendiri berjalan dengan sangat cepat, yaitu 7,1 persen mengalahkan laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Pastinya, hal ini menjadi momok yang menakutkan bagi Pemerintah Inggris Raya.