Begini Cara yang Tepat Mengelola SDM untuk Perusahaan Kesayangan Anda
Situsekonomi.com - Kesulitan selanjutnya dalam membangun bisnis adalah bagaimana caranya agar SDM yang kita miliki berkualitas. Ini memang bukanlah pekerjaan yang mudah, terutama bagi mereka yang masih pemula yang belum memiliki jiwa leadership yang handal.
Terkadang kita terjebak ke dalam kondisi yang serba tidak enak, seperti ga enakan dengan karyawan, apalagi jika dia itu keponakan kita, anak teman kita, ataupun sahabat kita. Dan kita juga kadang kala tidak bisa lepas dari sifat amarah yang terlalu berlebihan terhadap bawahan kita apabila dia tidak mengerjakan sesuatu seperti yang diinstruksikan.
Kedua sifat inilah yang tidak boleh ada pada diri seorang pemimpin. Bersikaplah sewajarnya walaupun dia bawahan kita, baik itu kerabat kita, atupun sahabat kita sekalipun. Berikan mereka hukuman yang sesuai dengan ketentuan yang ada, tanpa perlu mencacinya bahkan sampai membuatnya malu di hadapan khalayak.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, pengembangan SDM sangat perlu untuk dilakukan. Penting untuk digarisbawahi, pengembangan SDM tidak hanya melulu dari pendidikan dan pengembangan keterampilan, namun ada banyak cara untuk mengembangkannya. Mau tahu apa saja? Simak uraiannya di bawah ini:
1. Kembangkan Kemampuan Membaca Karakter Orang
Sebagai praktisi usaha, kita dihadapkan dengan hubungan antarmanusia setiap saat. Kita harus bekerja sama dengan tim dan karyawan. Kita harus berpartner dengan sesama pemegang saham. Kita harus menjaga hubungan dengan relasi. Kita harus menjaga agar konsumen tetap merasa nyaman menjadi konsumen kita.
Kemampuan membaca karakter orang bisa dipelajari. Bisa dari membaca buku, bisa juga dari pengalaman-pengalaman empirik yang diakumulasi waktu demi waktu. Bila kita mampu membaca sifat dan watak orang dengan akurat, kita bisa menghindari konflik-konflik yang tidak perlu di kemudian hari.
2. Rekrutlah dengan Benar
Usaha kecil sering terjebak pada metode rekrutmen yang asal-asalan. Itulah sebabnya, karyawan-karyawan yang diambil pada umumnya adalah saudara, teman, atau bahkan kenalannya teman. Yang pastinya, tidak ada kriteria yang jelas dan parameter yang terukur kenapa seseorang diangkat sebagai karyawan.
Kadang-kadang, seseorang dimasukkan bekerja tanpa kompetisi sama sekali. Ini jelas mempersulit si owner menempatkan orang tersebut. Terkadang pula, dibentuklah pos-pos atau jabatan baru hanya untuk mengakomodasi orang tersebut.
Tentu saja ini bisa bertentangan dengan perencanaan strategis perusahaan. Jadi, rekrutlah dengan benar, pakailah metode rekrutmen yang benar, dan buatlah manajemen sumber daya manusia yang benar.
3. Temukan Keseimbangan Kepentingan
Selalu ada perbedaan kepentingan antara pihak karyawan dan perusahaan. Karyawan selalu menginginkan gaji besar, kerja yang enak, waktu kerja sedikit, tidak ada kontrol dan tekanan. Sebaliknya, banyak perusahaan yang menginginkan gaji karyawan rendah, jam kerja diperpanjang, tidak memberi bonus, THR, dan lain-lain.
Upayakan untuk menciptakan dan menjaga keseimbangan antara kepentingan perusahaan dan karyawan. Bagaimana pun, karyawan adalah mitra bagi perusahaan. Kalau kedua pihak berada dalam situasi win-win solution, maka kelanggengan perusahaan akan tetap terjaga.
4. Kenali Plus-Minus Setiap Orang
Seorang pebisnis harus mampu mengenali kelebihan dan kekurangan crew-nya. Kalau hanya terpaku pada kelebihannya, kita jadi lupa bahwa setiap orang punya kekurangan. Kalau kita hanya terfokus pada kelemahannya, kita pun akan gagal memaksimalkan kelebihan orang yang bersangkutan.
Frame pemikirannya jelas bahwa semua orang punya nilai plus dan minus. Maksimalkan sisi kelebihan dari orang tersebut, sembari terus mengatasi kekurangannya. Dengan cara berpikir seperti ini, kita bisa melihat lebih objektif dan terhindar dari like and dislike.
5. Biarkan Karyawan Menggaji Diri Sendiri
Beberapa perusahaan takut mengangkat karyawan lebih banyak. Akibatnya, perkembangan usahanya agak tersendat. Ada lagi pengusaha yang tanpa berpikir panjang menambah dan menambah terus jumlah karyawan.
Prinsipnya, jumlah karyawan harus sebanding dengan pertumbuhan omzet usaha. Ada batas omzet minimal per karyawan yang harus dihitung oleh pengelola. Ini berarti, produktivitas karyawan harus dijaga pada titik yang tetap tinggi. Dengan kata lain, biarkan karyawan menggaji diri sendiri dengan produktivitas yang mereka ciptakan.
BACA JUGA:
- Apa Peran Sertifikasi BNSP Terhadap Karier Seseorang?
- 14 Prinsip Dasar Perusahaan
- Tips Sukses Menjalankan Bisnis Bagi Pemula
Itulah pembahasan kita mengenai cara tepat mengelola SDM untuk perusahaan. Anda selaku pemilik perusahaan, lihatlah secara menyeluruh. Prioritaskan perhatian Anda kepada karyawan, bagaimana pengetahuannya terhadap teknologi dan apa saja keterampilan yang mereka miliki guna menjaga kestabilan produktivitas perusahaan.
Jika sekiranya itu masih belum terpenuhi, maka manjakan mereka dengan nutrisi yang bersifat edukatif, seperti menyediakan pelatihan atau workshop untuk bidang-bidang tertentu. Gunakan jasa konsultan bisnis apabila permasalahannya terus berlarut agar permasalahan yang ada di perusahaan Anda bisa dituntaskan segera karena terkait dengan permasalahan ini tidak bisa semua orang dapat berbicara, termasuk Anda sekalipun selaku owner.